WATERFLO

infopaytren.com

Halaman

Sabtu, 31 Agustus 2013

Penelitian Historis

Historical research atau yang kita kenal dengan penelitian historis merupakan suatu penelitian yang digunakan untuk merekonstruksi suatu kondisi di masa lalu secara sistematik, objektif dan juga secara akurat. Dengan melalui penelitian ini maka bukti-bukti akan dievaluasi dan di analisis serta kemudian di sintesiskan. Untuk selanjutnya akan dirumuskan suatu kesimpulan atas bukti-bukti tersebut.

Penelitian historis umumnya data yang didapatkan berasal dari catatan-catatan, laporan verbal maupun artifak-artifak. Sementara hasil penelitiannya dapat berupa narasi deskriptif atau bisa juga analisis terhadap suatu peristiwa yang telah lama terjadi. Adapun beberapa ciri yang paling dominan dalam penelitian historis, seperti :
  • Penelitian adakalanya akan lebih bergantung terhadap hasil observasi orang lain ketimbang hasil sendiri.
  • Data penelitian didapatkan dari observasi yang cermat, didapatkan dari sumber terpercaya dan datanya harus otentik dan objektif. 
  • Data yang didapatkan harus bersifat sistematik berdasarkan urutan peristiwa, serta harus bersifat tuntas.
  • Mensyaratkan data perlengkap dan juga data pokok. Data pokok tersebut bersumber atas penelitian yang dilakukan secara langsung baik dengan melakukan observasi ataupun benar-benar menyaksikan suatu kejadian yang dituliskan dalam laporan penelitian. Sementara data perlengkap didapatkan dari penelitian yang dihasilkan oleh orang lain.
  • Perlu adanya kritik internal maupun eksternal. Kritik eksternal bisa dilakukan dengan memberikan pertanyaan seperti, apa dokumen ini bersifat realistik atau autentik? Sedangkan untuk kritik internal bisa dilakukan dengan menanyakan, apakah data tersebut relevan atau akurat?. Jadi kritik internal dan eksternal pulalah yang membuat penelitian historis menjadi bersifat ketat dan tertib
  • Seorang peneliti harus mengumpulkan data dengan tuntas, dan bukan mengumpulkannya secara tertulis dan yang dilihat saja. Melainkan harus menggali lebih lanjut lagi. Data-data terus digali dan kemudian di rekonstruksi kembali.
Sementara langkah umum dalam melakukan penelitian historis yaitu :
  • Merumuskan dan juga mengidentifikasi masalah.
  • Mengidentifikasi permasalahan dengan memberikan berbagai pertanyaan.
  • Merumuskan tujuan suatu penelitian serta apabila memungkinkan, maka juga menyusun hipotesis yang hendak digunakan sebagai arah fokus sebuah penelitian.
  • Membedakan data sekunder dan data primer, Kemudian data tersebut dikumpulkan. Dalam pengumpulan ini biasanya dibutuhkan lembaran catatan.
  • Yang terakhir menuangkan suatu hasil penelitian berupa laporan tertulis.

Jumat, 30 Agustus 2013

Matrik Penelitian

Matrik penelitian bisa kita katakan sebagai gambaran penelitian itu sendiri. Di dalam matrik penelitian biasanya terdapat beberapa hal yang harus kita isikan seperti judul, rumusan masalah, tujuan dari penelitian, hipotesis (apabila ada), populasi dan juga matrik itu sendiri.

Adapun untuk mengetahui lebih jelas perhatikan ulasan berikut.

1. Judul
Disini kita menuliskan judul penelitian yang dilakukan, seperti biasa judul bisa di dapatkan setelah melakukan penelitian. Sebab judul dan tema itu berbeda

2. Rumusan masalah
Di dalam rumusan masalah, disini kita menuliskan beberapa pertanyaan yang bisa diajukan. Pertanyaan tersebut di buat untuk memberi arahan mengenai penelitian yang dilakukan.

3. Batasan masalah
Di sini dilakukan batasan-batasan masalah supaya seorang peneliti tidak keluar dari jalur permasalahan yang telah ditentukan.

4. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian berisikan tujuan-tujuan yang hendak di ketahui dengan dilakukannya penelitian itu sendiri. Biasanya tujuan berisikan lebih dari satu, sehingga penelitian yang dilakukan bisa untuk mengetahui banyak hal.

5. Populasi
Populasi merupakan jumlah dari objek yang hendak diteliti, jadi ini merupakan kumpulan data-data yang menjadi bahan penelitian. Begitu juga dengan sampel dan sampling.

6. Matrik
Di dalam penyusunan matrik, diantaranya meliputi variabel, indikator, data yang hendak di gali maupun teknik untuk pengumpulan data yang dilakukan. Beberapa variabel biasanya di muat di dalamnya, selain itu indikator-indikator yang berpengaruh juga menjadi bahan masukan penelitian, Biasanya data yang digali ada beberapa hal termasuk di antaranya hal-hal yang hendak digali lebih jauh dengan dilakukannya penelitian tersebut. Adapun teknik pengumpulan data juga dimuat di dalamnya, teknik tersebut bisa berupa pengamatan, kuisoner maupun dengan teknik angket.

Biasanya matrik penelitian di buat dalam bentuk tabel, jadi tabel tersebut disusun berdasarkan informasi maupun data-data yang ada. Dengan menyusun matrik penelitian itulah seorang peneliti bisa lebih mudah dalam memberikan gambaran mengenai penelitian yang di lakukan termasuk judul, rumusan masalah, tujuan dan sebagainya. Selain itu matrik penelitian biasa digunakan untuk memudahkan dalam melakukan skripsi, sebab dengan begitu semua akan lebih berjalan terstruktur dan bisa mendapatkan hasil penelitian sesuai dengan yang di inginkan.

Kamis, 29 Agustus 2013

Desain Penelitian Kualitatif

Di dalam penelitian kualitatif, untuk bentuk desain sebuah penelitian memang dimungkinkan untuk bervariasi. Hal ini sesuai berdasarkan bentuk alami dari penelitian kualitatif yang memiliki sifat emergen yang mana suatu fenomena bisa muncul sesuai apa yang di temui peneliti ketika melakukan penelitian di lapangan.

Pendekatan kualitatif sendiri memang memberikan beragam pilihan desain penelitian. Namun desain-desain itu lebih bersifat aplikatif sehingga dapat mudah diterapkan dalam suatu penelitian. Jadi seorang peneliti bisa menentukan model yang sesuai untuk digunakan. Secara umum, ketika meneliti masyarakat misalnya, atau bisa juga sekumpulan individu, maka penelitian kualitatif menawarkan setidaknya tiga desain yaitu :

Penelitian lapangan
Desain ini digambarkan sebagai ragam metode guna memperoleh informasi di lapangan. Jadi peneliti yang menggunakan desain ini harus mempunyai kecerdasan maupun keahlian individu untuk bertindak dan berpikir ketika di lapangan. Sementara tujuan dilakukannya penelitian lapangan yaitu untuk mendapatkan pemaknaan sosial melalui berbagai perspektif di dalam konteks masyarakat atau sosial.

Etnometodologi dan Etnografi
Ini adalah ragam desain suatu penelitian yang detail daripada penelitian lapangan. Etnografi di definisikan sebagai kumpulan cara yang dipergunakan untuk menggambarkan cara pandang maupun budaya mereka melalui sebuah fenomena. Tidak jauh berbeda dengan etnografi, untuk etnometodologi menggunakan cara mendalam atas fenomena yang terjadi di masyarakat. Dalam desain penelitian ini kebenaran yang mereka cari di asumsikan tidak bersifat kaku dan sudah terbentuk, bersifat cair serta tidak stabil. Oleh karena itu diperlukan keterlibatan yang lebih jauh lagi dengan melakukan observasi dan partisipatif supaya mendapatkan hasil yang sesuai.

Studi kasus
Desain ini umumnya dilakukan dalam penelitian sebuah topik yang spesifik. Selain itu desain penelitian ini adalah penjelasan komprehensif serta uraian mengenai berbagai aspek atas sebuah kelompok ataupun individu. Ia mencoba untuk mengkaji sebuah kasus secara khusus dan maksimal yang bertujuan bisa memberikan pandangan secara lengkap atas subjek yang di teliti.

Penelitian kualitatif juga dapat dipandang sebuah penelitian partisipasi yang mana desain penelitiannya mempunyai sifat yang fleksibel atau dapat diubah menyesuaikan rencana yang sudah di buatnya dengan melihat gejala yang terdapat pada tempat penelitian sebenarnya. Sehingga untuk mendapatkan desain penelitian yang baik, seorang peneliti harus memperhatikan beberapa hal :
  • Seorang peneliti harus menaruh minat atas tema maupun topik yang lazimnya masih bersifat umum.
  • Permasalahan di analisis dan diidentifikasi guna menarik pertanyaan yang berhubungan dengan fokus permasalahan.
  • Seorang peneliti harus mengetahui orang yang mengetahui informasi-informasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil penelitian.
  • Hendaknya penelitian mengetahui sebuah metode yang sesuai untuk digunakan agar permasalahan cepat terselesaikan.

Rabu, 28 Agustus 2013

Data Hasil Penelitian

Aktivitas dalam sebuah penelitian memang tidak lepas dari keberadaan data yang seperti kita tahu merupakan bahan baku untuk informasi serta bisa memberikan gambaran yang spesifik atas objek penelitian. Adapun dengan melakukan suatu penelitian tentu akan mendapatkan data dari hasil penelitian yang dilakukan. Data hasil tersebut bisa berasal dari berbagai macam sumber yang telah dikumpulkan serta di olah dengan berbagai teknik selama kegiatan penelitian itu dilakukan. Data hasil penelitian sendiri bisa digolongkan menjadi dua. Yaitu berdasarkan sumbernya maupun berdasarkan sifatnya.

Data berdasarkan sumbernya
Data hasil penelitian ini bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Data primer
Data ini di dapatkan ataupun dihasilkan melalui sebuah penelitian langsung dari sumber datanya. Sehingga data primer ini juga disebut sebagai data baru atau data asli yang bersifat up to date. Seorang peneliti untuk bisa mendapatkan data ini harus mengumpulkannya dengan cara langsung. Peneliti bisa menggunakan teknik observasi, diskusi, wawancara maupun penyebaran kuisoner untuk mendapatkannya.

2. Data sekunder
Data ini di dapatkan atau bisa juga dihasilkan peneliti dari sumber yang telah ada. Jadi data hasil penelitian ini diperoleh melalui berbagai macam sumber seperti jurnal, laporan, buku dan sebagainya.

Data berdasarkan sifatnya
Data hasil penelitian berdasarkan sifat maupun bentuknya juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis. Yaitu :

1. Data kualitatif
Data ini dinyatakan bukan dalam bentuk angka melainkan berbentuk kata-kata. Data ini dihasilkan dengan melalui berbagai teknik pengumpulan data, contohnya seperti wawancara, diskusi, analisis dokumen maupun observasi. Adapun bentuk lain dari data kualitatif berupa gambar yang didapatkan dari hasil rekaman video ataupun pemotretan.

2. Data kuantitatif
Data hasil penelitian ini berupa angka maupun bilangan. Sama seperti bentuknya data ini bisa di olah atau bisa di analisis dengan menggunakan teknik perhitungan statistika dan matematika. Berdasarkan cara atau prosesnya untuk menghasilkannya, data kuantitatif bisa dikelompokkan dalam 2 bentuk seperti :
  • Data diskrit, data ini berupa angka atau bilangan yang didapatkan melalui cara membilang.
  • Data kontinum, data ini berupa angka atau bilangan yang dihasilkan atas pengukuran. 

Selasa, 27 Agustus 2013

Penelitian Case Control

Penelitian case control merupakan penelitian jenis analitik observasional yang dilakukan dengan cara membandingkan antara kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya. Hal tersebut bergerak dari akibat ( penyakit ) ke sebab ( paparan ). Ciri-ciri dari penelitian case control adalah pemilihan subyek yang didasarkan pada penyakit yang diderita, kemudian lakukan pengamatan yaitu subyek mempunyai riwayat terpapar faktor penelitian atau tidak.

Penelitian case control dapat digunakan untuk mencari hubungan seberapa jauh faktor resiko mempengaruhi terjadinya suatu penyakit. Misalnya adalah hubungan antara intensitas atau jangka waktu penyemprotan nyamuk demam berdarah ( Fooging ) dengan seberapa banyak warga yang terjangkit penyakit DBD.

Penelitian observasional :
• Penelitian awalnya harus dilakukan berdasarkan kelompok kontrol atau kasus

• Kelompok kontrol digunakan agar lebih memperjelas tentang ada atau tidak dalam hubungan sebab akibat

• Adanya hipotesis yang lebih spesifik dan diuji secara statistik

• Resiko yang ditanggung dalam setiap kelompok sama

• Dalam penelitian kasus kontrol, yang dibandingkan adalah pengalaman oleh faktor resiko antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol

• Perhitungan besarnya resiko relatif hanya melalui perkiraan atau melalui perhitungan ( Odds Ratio ).

Keuntungan
• Sifatnya relatif murah dan mudah

• Periode yang digunakan dalam jangka waktu yang lama

• Dapat digunakan untuk meneliti suatu penyakit langka

• Digunakan untuk mengetahui pengatuh dari penyakit yang ditimbulkan

Kelemahan
• Alur metodologi inferensi kasula yang bertentangan dengan logika normal

• Tidak dapat menghitung laju insidensi

• Sulit untuk mengetahui informasi validasi

• dipilih dua populasi secara terpisah dalam kelompok kasus dan kontol

• Banyaknya faktor resiko yang akan dirasakan

Kemudian selanjutnya adalah kriteria pemilihan kasus :
• Para Kriteria diagnosis dan inklusi dibuat dengan jelas

• Biasanya berasal dari populasi masyarakat

Kriteria Pemilihan Kontrol :
• Mempunyai potensi oleh faktor resiko yang sama dengan kelompok kasus

• Tidak menderita penyakit yang di teliti

• Bersedia ikut dalam penelitian

Tahapan penelitian case control diantaranya adalah :
a) Identifikasi variabel-variabel penelitian ( faktor resiko dan efek )

b) Menentukan objek mana yang akan diteliti, menggunakan sampel dan populasi

c) Mengidentifikasi kasus

d) Pemilihan subyek sebagai kontrol

e) Pengukuran yang digunakan adalah retrospektif atau melihat ke belakang dan melihat resiko yang akan diterima

f) Analisis dilakukan dengan membandingkan antara variabel objek dengan kontrol

Semoga artikel di atas bermanfaat.

Senin, 26 Agustus 2013

Pengertian Penelitian Deskriptif

Penjelasan pengertian penelitian deskriptif ialah salah satu cara penelitian dengan menggambarkan serta menginterpretasi suatu objek sesuai dengan kenyataan yang ada, tanpa dilebih-lebihkan. Penelitian deskriptif sering disebut sebagai noneksperimen, dikatakan demikian karena penelitian ini seseorang yang meneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan juga selalu mengutamakan fakta, sehingga peneliti ini murni menjelaskan dan menggambarkannya.

Jika pada penelitian biasanya menggunakan suatu proses pengujian, maka pada metode deskriptif, sang peneliti hanya menggunakan relasi antar variabel, mengembangkan suatu teori yang telah dikemukakan dan memiliki suatu validitas universal, pengujian hipotesis serta pengembangan generalisasi. Penelitian deskriptif dijalankan dengan cara mengumpulkan data yang kemudian data tersebut guna mengetes pertanyaan atau hipotesis dengan kejadian yang dialami saat ini. hal ini dilakukan agar peneliti dapat mengerti fakta yang terjadi pada suatu masalah yang terjadi. Setelah objek tersebut telah diteliti, maka mereka melaporkan data tersebut apa adanya sesuai kenyataan.

Tujuan utama dalam melakukan penelitian deskriptif ialah untuk menggambarkan situasi atau objek dalam fakta yang sebenarnya, secara sistematis dan karakteristik dari subjek dan objek tersebut diteliti secara akurat, tepat dan sesuai kejadian yang sebenarnya. Karena penelitian deskriptif sangat berguna untuk dijadikan laporan pada suatu penelitian, maka saat ini banyak sekali peneliti yang memakai metode deskriptif untuk mendapatkan keunikan permasalahan yang kaitannya dengan berbagai bidang pendidikan hingga perilaku manusia.

Bukan hanya peneliti professional saja yang menggunakan cara deskriptif tersebut, melainkan peneliti muda yang tertarik menggunakan penelitian tersebut, data yang disajikan lebih real, dan juga bentuk yang sederhana dan mudah untuk dipahami tanpa memerlukan teknik statistik yang sulit dan kompleks. Meskipun yang dibahas lebih ke arah yang kompleks dan hanya satu tema, contohnya penggambaran secara fakta kelompok anak. Selain yang dibahas dalam criteria kompleks, ternyata cara deskriptif juga dilakukan dengan objek yang lebih spesifik dan natural, misalnya kasus yang sedang dibahas bersifat lebih mendalam, maka dengan cara deskriptif dapat memberikan gambaran yang lebih spesifik tentang kasus tersebut.

Pengertian penelitian deskriptif sebenarnya proses yang sama dengan penelitian lainnya, hanya saja lebih bersifat menggambarkan objek yang diteliti dengan keadaan sesuai fakta.

Pengolahan Data Penelitian

Pengolahan data penelitian dilakukan untuk menjadikan data tersebut lebih mudah dipahami. Pengolahan diartikan sebagai mengerjakan, mengusahakan dan berupaya menjadikan supaya suatu barang lebih terlihat berbeda dari yang lainnya dan membuatnya lebih sempurna. Arti kata dari pengolahan bisa disebut sebagai cara, proses ataupun perbuatan mengolah. Sedangkan data diartikan sebagai suatu keterangan  yang disajikan dalam bentuk nyata dan benar, dapat disebut juga sebagai suatu keterangan atau bahan yang dijadikan untuk dasar kajian.

Pengertian dari data itu sendiri ialah fakta empiric yang telah dikumpulkan sebagai bahan pemecah masalah tau menjawab berbagai pertanyaan, biasanya sang peneliti menggunakan data tersebut untuk memberikan informasi yang lebih akurat dan dapat dilihat dari mana sumber itu berasal. Data penelitian dapat diperoleh dari beberapa sumber tepercaya lalu dikumpulkan menggunakan berbagai. Kegiatan penelitian yang menggunakan data yang rancu, akan menimbulkan berbagai masalah, oleh karena itu diperlukan data yang seakurat mungkin agar proses penelitian menjadi lebih tepercaya kebenarannya.

Dalam pengolahan data penelitian harus dilakukan beberapa tahap, yang pertama adalah periapan penelitian. Dalam langkah ini yang dibutuhkan adalah menyusun instrument penelitian yang didasarkan pada indicator yang dirujuk, serta dimensi penelitian. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas teoritis instrument penelitian dan validitas berdasarkan pertimbangan oleh para ahli. Lalu ada uji reliabilitas empiric instrument dan validitas penelitian dari hasil uji coba. Menentukan ukuran sampel menggunakan rumus slovin atau tabel kretjie.

Langkah awal dalam pengolahan data adalah untuk setiap jawaban dari responden, ubahlah data bentuk kualitatif hasil angket menjadi kuantitatif. Selanjutnya hitunglah skor keseluruhan pada setiap variabel penelitian. Mengubah skor keseluruhan tersebut dalam bentuk nilai. Dalam penghitungan statistic deskriptif, pada setiap variabel harus dihitung besaran statistic, mulai dari rata-rata hingga standar deviasi. Variabel penelitian bisa menggunakan tabel ataupun diagram berbentuk histogram, batang dan lingkaran. Bisa juga menggunakan detenred Q-Q plot agar kita dapat mengetahui bentuk distribusi data.


Pengolahan data penelitian juga diperlukan pengujian hipotesis, dengan cara mengubah suatu hipotesis penelitian hingga menjadi hipotesis statistic, menentukan sebuah rumus statistic yang akan digunakan dan menentukan criteria dalam penerimaan atau penolakan. 

Sabtu, 24 Agustus 2013

Penelitian Media Pembelajaran

Penelitian media pembelajaran merupakan usaha sadar serta terencana untuk merealisasikan suasana belajar serta proses pembelajaran supaya peserta didik mampu secara aktif mengembangkan bakat yang ada pada dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian, akhlak mulia, kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, negara dan bangsa. Undang-undang dasar ( UUD ) republik Indonesia tahun 45’ pasal 31 ayat 1 mengatakan bahwa semua warga negara Indonesia memiliki hak memperoleh pendidikan, serta ayat 3 mengatakan bahwa pemerintah harus mengusahakan serta menyelenggarakan 1 sistem pendidikan nasional untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan serta akhlak mulia dan sopan santun dalam rangka mencerdaskan bangsa yang telah diatur dalam undang – undang. Dengan begitu, semua komponen bangsa harus mencerdaskan kehidupan bangsa karena merupakan salah 1 tujuan utama negara Indonesia.

Dalam era globalisasi saat ini sangat banyak teknologi yang bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran di dalam proses pembelajaran sekolah. Seperti perpustakaan yang sangat lengkap dengan buku – buku terbaru yang berguna sebagai sumber informasi dan belajar masih sangat diperlukan oleh semua warga sekolah untuk proses pembelajaran. Selain itu pemanfaatan media pembelajaran lainnya, yang sekarang ini tengah digalakkan yakni berbagai macam media pembelajaran yang sangat sesuai dengan kondisi serta situasi saat ini.

Media pembelajaran / alat peraga di jaman kemajuan sekarang ini menuntut para pendidik untuk menyesuaikan serta mengembangkan teknik – teknik penyampaian pelajaran supaya bisa efektif serta efisien. Usaha ini bisa ditunjang dengan memakai berbagai alat peraga, jadi usaha pencapaian tujuan pembelajaran diharapkan akan mendapat hasil yang sempurna. Dengan waktu yang lebih cepat kegiatan belajar mengajar akan lebih menyenangkan, sebab pada umumnya para peserta didik kurang senang serta cepat merasa bosan pada pelajaran.

Keuntungan bila anda mengajar memakai alat peraga / media pembelajaran :
  • Mempermudah dalam memberikan serta menerima pelajaran / informasi sehingga bisa menghindari salah pengertian.
  • Bisa menyampaikan pengertian / informasi secara kongkrit.
  • Pengertian yang didapat melalui alat peraga bisa lebih lama diingat.
Itu tadi ulasan singkat mengenai Penelitian Media Pembelajaran yang bisa menambah wawasan anda sehingga dapat diterapkan dalam Penelitian pendidikan. Semoga berguna.

Jumat, 23 Agustus 2013

Penelitian Etnografi

Penelitian etnografi merupakan salah satu pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian etnografi dalam bidang sosiologi serta antropologi. Penelitian ini pernah dikerjakan oleh peneliti yang bernama Jonathan Kozol, dia melakukan penelitian dalam rangka melukiskan impian dan perjuangan warga kulit hitam komunitas yang miskin serta terpinggiran pada daerah Bronx, New York.

Penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan ini kemudian sangat banyak digunakan dalam penelitian lingkungan pendidikan/sekolah. Menurut Hubberman dan Miles seperti yang dikutip Lodico, spaulding dan voegtle, etnografi ini berasal dari dua kata yunani yakni ethos dan graphos. Artinya penelitian tentang kelompok budaya. Sedangkan menurut Schensul dan Clompte penelitian etnografi merupakan teknik penelitian yang berfungsi untuk menemukan ilmu pengetahuan yang terdapat / terkandung di dalam sebuah budaya / komunitas tertentu.

Menurut Airasian, Mills dan Gay, etnografi merupakan studi tentang pola kebudayaan serta perspektif pastisipan di dalam latar alamiah. Menurut Haris yang telah dikutip Cresswell, penelitian etnografi merupakan sebuah model kualitatif dimana peneliti menjabarkan serta menginterpretasikan pola perilaku, kepercayaan, nilai serta bahasa yang dipahami dan digunakan oleh suatu kelompok. Peneliti etnografer meneliti desain yang diikuti 1 kelompok, misalnya oleh beberapa orang lebih dari 20, jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan yang biasa diteliti di dalam grounded theory. Tapi dapat juga lebih sedikit seperti sejumlah guru di dalam suatu sekolah tapi tetap di dalam lingkup kelompok besar ( sekolah ).

Dalam melakukan penelitian etnografi seorang peneliti harus membuat hubungan yang sangat dekat dengan narasumber dari obyek komunitas penelitiannya. Sebagai contoh peneliti etnografi Jonathan Kozol diatas, untuk meneliti perkumpulan kulit hitam di bronx, ia juga ikut hidup di sana dalam beberapa bulan denhan tujuan untuk dapat menyelami kehidupan mereka.

Dengan berjalannya waktu masyarakat di sana mulai percaya dan yakin kepada Kozol serta mau berbagai tentang perasaan terdalam mereka serta mengenai perbedaan warna kulit dan kemiskinan. Etnografi meneliti sebuah proses serta hasil akhir. Jadi akhir dari penelitian etnografi adalah membuat karangan yang kaya gambaran jelas serta mendalam tentang obyek penelitian / thick description. Sedikit ulasan ini semoga dapat menambah wawasan anda akan penelitian etnografi sehingga bisa anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan pemusatan konsentrasi terhadap tujuan penelitian yang sedang dilakukan. Fokus penelitian harus diungkapkan secara eksplisit untuk mempermudah peneliti sebelum melaksanakan observasi. Fokus penelitian adalah garis besar dari penelitian, jadi observasi serta analisa hasil penelitian akan lebih terarah. Dalam menentukan fokus, anda harus menyertakan syarat-syarat sebagai berikut :
  • Harus fleksibel, yaitu masalah tersebut dapat diteliti, dan dapat dilakukan dengan cara yang efisien. 
  • Harus jelas, yaitu bahwa semua orang memiliki pemahaman yang sama sesuai dengan rumusan masalah tersebut. 
  • Harus signifikan, yaitu bahwa hasil kajiannya tersebut memberi kontribusi yang riil terhadap pengembangan ilmu, masalah kemanusiaan lain / perumusan kebijakan. 
  • Harus etis, yaitu kajian serta hasil-hasilnya tidak bertujuan untuk menghujat / menistakan orang lain. 
Penelitian adalah kegiatan untuk menguji hipotesis, yakni menguji kecocokan antara teori dan fakta empirik dalam dunia nyata. Hubungan nyata ini sering dibaca serta dipaparkan dengan berlandaskan kepada variabel, sedangkan hubungan nyata sering dibaca dengan memperhatikan informasi tentang variabel tersebut. Variabel merupakan suatu istilah yang bisa diberi nilai angka ( kuantitatif ) / nilai mutu ( kualitatif ).

Variabel adalah pengelompokan secara logika dari 2 / lebih atribut obyek yang diteliti. Dalam hal ini atribut seperti : tidak tamat SD, tidak sekolah, tidak tamat SMP. Jadi variabelnya merupakan tingkat pendidikan yang berasal dari obyek penelitian tersebut. Variabel tingkat pendidikan mencakup seluruh atribut tadi. Variabel adalah sebuah sebutan yang berasal dari2 kata yaitu vary dan able, artinya yakni berubah dan dapat. Sehingga kata variabel memiliki arti dapat berubah.

Dengan demikian setiap variabel bisa diberi nilai, dan nilai tersebut berubah-ubah. Nilai tersebut berupa nilai kualitatif / kuantitatif. Ukuran kualitatif / kuantitatif sebuah variabel adalah pada jumlah serta derajat atributnya. Dilihat dari segi poinnya, variabel dibedakan menjadi 2, yakni variabel kontinu serta variabel diskrit. Variabel diskrit memiliki nilai kuantitas yang selalu berupa angka bulat, namun variabel kontinu mempunyai nilai kuantitas yang berupa pecahan.

Itu tadi ulasan singkat mengenai fokus penelitian yang dapat anda pelajari sehingga menambah wawasan anda mengenai hal ini. Semoga artikel ini berguna.

Rabu, 21 Agustus 2013

Seputar Subyek Penelitian

Subyek penelitian merupakan individu, organisme / benda yang dijadikan sumber data yang dibutuhkan untuk pengumpulan data penelitian. Kata lain yang dipakai untuk menyebut subyek penelitian adalah responden, yakni orang yang memberi masukan atas suatu perlakuan / pertanyaan yang diberikan kepadanya. Dikalangan peneliti kualitatif, kata responden / subyek penelitian disebut dengan informan, yakni orang yang memberi info mengenai data yang dibutuhkan peneliti berkaitan dengan studi yang sedang dilakukan.

1. Penentuan subyek penelitian = dalam penelitian kualitatif, bisa memakai criterion-based selection yang berlandaskan pada asumsi bahwa subyek penelitian tersebut sebagai aktor dalam tema penelitian. Sedangkan dalam menentukan orang pencari informasi / informan bisa memakai model snow ball sampling yang berguna untuk memperluas subyek penelitian. Penelitian kualitatif lebih berlandaskan kepada kualitas informasi yang berkaitan dengan tema penelitian tersebut. Dalam penelitian kuantitatif memilih subyek penelitian dilakukan ketika peneliti mulai menyusun rancangan penelitian / proposal penelitian. Dalam proses di lapangan, untuk memilih siapa yang akan diberi perlakuan ( treatment ) akan dipakai cara sampling yang cocok dengan kondisi subyek di lapangan.

2.Populasi dan sampel = penentuan subyek penelitian bisa dilakukan dengan sampel dan populasi. Cara populasi dilakukan jika pengambilan subyek penelitian meliputi semua populasi yang ada. Teknik sampel merupakan pengambilan subyek penelitian yang memakai cara dengan menggunakan sebagian dari sampel / populasi yang ada. Penelitian kualitatif sering mempergunakan metode purposive sebagai teknik untuk menentukan subyek penelitiannya.

3. Ukuran sampel penelitian = beberapa hal yang perlu dijadikan pertimbangan sebelum menentukan besarnya sampel yaitu :
  • Unit analisis
  • Pendekatan / model penelitian
  • Banyaknya karakteristik khusus / ciri utama populasi
  • Teknik sampling
  • Keterbatasan peneliti
Peneliti harus melalui langkah penentuan sampel dengan memakai teknik sampel tertentu, yakni :

Stratufied sampling = dipakai oleh peneliti jika terdapat kelompok – kelompok subyek, dimana antara kelompok satu dengan kelompok lainnya ada level yang membedakan, seperti siswa kelas 4, 5 ataupun 6 sd.

Cluster sampling = dipakai oleh para peneliti jika didalam populasi terdapat kelompok yang memiliki ciri – ciri, bisa berupa pekerjaan, jenis kelamin, dll serta tidak terdapat tingkatan antar kelompok.
Sedikit informasi tentang subyek penelitian kali ini, semoga b

Selasa, 20 Agustus 2013

Penelitian Epidemiologi

Penelitian epidemiologi mempunyai tujuan untuk menjelaskan etiologi dari suatu penyakit / sekelompok penyakit, gangguan, efek, kondisi, sindrom, ketidakmampuan, / kematian melalui analisis pada data medis serta epidemiologi dengan memakai manajemen informasi serta informasi yang bersumber dari setiap bidang / disiplin ilmu yang benar, termasuk ilmu sosial / perilaku. Selain itu penelitian ini juga untuk menentukan apakah info epidemiologi yang ada betul – betul konsisten berdasarkan hipotesis yang diajukan serta dengan ilmu pengetahuan, ilmu biomedis terbaru dan ilmu perilaku.

Penelitian ini juga untuk memberikan dasar terhadap pengembangan langkah-langkah pengendalian serta prosedur pencegahan bagi populasi dan kelompok yang beresiko, serta untuk pengembangan langkah dan kegiatan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan, dan kesemuanya itu akan dipakai untuk mengevaluasi kesuksesan langkah – langkah, program intervensi dan kegiatan. Penelitian epidemiologi dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

1. Penelitian Crosectional = merupakan rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan paparan dan penyakit ( faktor penelitian ) dengan cara memperhatikan status penyakit dan paparan dalam waktu serentak terhadap individu – individu dari populasi tunggal, yang dilakukan pada waktu satu saat / periode tertentu dalam tahun yang sama.

Ciri – ciri penelitian crosectional :
  • Mendeskripsikan penelitian
  • Penelitian ini tidak memiliki kelompok pembanding
  • Hubungan sebab dan akibat hanya berupa sebab akibat
  • Penelitian ini bisa menghasilkan hipotesis
  • Merupakan penelitian pendahuluan sebelum penelitian analitis
Kelebihan penelitian crosectional :
  • Bisa dilakukan dengan hanya 1 kali pengamatan
  • Lebih murah bila di banding dengan jenis penelitian lainnya
  • Berguna untuk data perencanaan
  • Untuk mengamati kemungkinan yang terjadi terhadap hubungan antara berbagai variabel yang ada.
Kekurangan penelitian crosectional :
  • Tidak bisa digunakan untuk memantau kejadian yang terjadi dengan seiring waktu berjalan
  • Informasi yang didapat tidak mendalam, sehingga terkadang masalah kesehatan yang dicari tidak diperoleh.
Langkah-langkah penelitian crosectional :
1. Harus mempunyai tujuan yang jelas, fasilitas, dana dan bagaimana hasil penelitian tersebut bisa memiliki daya guna

2. Kemudian ditentukan masyarakat yang memungkinkan untuk diamati sesuai dengan tujuan dari penelitian ini

3. Ditentukan juga jenis data yang akan dikumpulkan, yakni penentuan variabel untuk faktor resiko, ataupun faktor lainnya.

Senin, 19 Agustus 2013

Info Penting Seputar Penelitian Analitik

Penelitian analitik merupakan riset epidemiologi yang memiliki tujuan untuk mendapatkan penjelasan mengenai faktor-faktor resiko serta penyebab penyakit. Faktor resiko merupakan faktor-faktor / keadaan-keadaan yang memberi efek pada perkembangan sebuah penyakit / status kesehatan tertentu. Visi analisis yang dipakai dalam penelitian analitik yaitu membandingkan resiko terkena suatu penyakit antara grup terpapar serta tidak terpapar oleh faktor penelitian. Pada penelitian observasional, peneliti hanya bertugas mengamati perjalanan alamiah suatu peristiwa, menulis catatan siapa yang tidak terpapar dan terpapar oleh faktor peristiwa, lalu siapa yang mengalami serta yang tidak mengalami penyakit tersebut. Berikut beberapa metode penelitian analitik 

1. Metode cross sectional / potong lintang

Merupakan rancangan riset epidemiologi yang mempelajari antara hubungan penyakit serta paparan / faktor penelitian yakni dengan mengamati status faktor dan penyakit serentak terhadap individu dari populasi yang terjadi pada 1 saat / periode. Di dalam susunan studi ini peneliti mencatat frekuensi serta karakter penyakit, dan paparan dari faktor penelitian terhadap populasi yang terjadi pada periode tertentu. Efeknya data yang dihasilkan merupakan prevalensi bukan insidensi. Tujuan utama dari metode cross sectional ini adalah untuk mendapatkan gambaran dari pola penyakit serta determinan – determinannya terhadap populasi sasaran. Berikut langkah – langkah metode cross sectional, yakni :
  • Mengidentifikasi variabel – variabel riset serta mengidentifikasi faktor resiko dan faktor efek.
  • Menetapkan subjek penelitian / populasi dan sampel.
  • Menetapkan subjek penelitian / populasi dan sampel
  • Melakukan observasi / pengukuran variabel-variabel dari faktor resiko serta efek sekaligus berdasarkan dari status keadaan variabel pada saat itu atau pengumpulan data.
  • Melakukan analisis korelasi menggunakan cara membandingkan proporsi antara kelompok hasil observasi.
2. Metode Case Control atau Kasus Kontrol 

Yaitu rancangan studi epidemiologi yang berguna untuk membelajari hubungan antara faktor penelitian (paparan) dan penyakit, dengan menggunakan cara membandingkan kelompok kontrol dan kelompok kasus berdasarkan status paparannya. Ciri-ciri studi kasus kontrol yaitu pemilihan subjek yang berdasarkan status penyakit, lalu dilakukan pengamatan yaitu apakah subjek mempunyai resiko atau tidak, subjek yang menderita resiko disebut dengan kasus, sedangkan yang tidak mempunyai penyakit disebut dengan kontrol.

Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan anda.

Jumat, 16 Agustus 2013

Data Penelitian Kuantitatif

Data penelitian kuantitatif merupakan penelitian ilmiah yang disusun secara sistematis pada bagian serta fenomena dan hubungannya. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk mengembangkan serta memakai model-model matematis, dan teori-teori hipotesis mengenai fenomena alam. Proses pengukuran merupakan bagian yang utama dalam penelitian ini sebab hal ini memberikan hubungan fundamental antar pengamatan empiris serta ekspresi matematis yang berasal dari hubungan-hubungan kuantitatif. Penelitian kuantitatif sangat banyak dipakai terutama dalam ilmu alam ataupun ilmu sosial seperti fisika dan biologi sampai sosiologi sampai jurnalisme. 

Pendekatan ini juga dimanfaatkan sebagai cara untuk menyelidiki berbagai aspek dari ilmu pengetahuan. Istilah penelitian kuantitatif biasanya digunakan dalam ilmu sosial untuk membedakannya dari penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif merupakan definisi, pengukuran data kuantitatif serta statistik objektif lewat perhitungan ilmiah berdasarkan dari contoh masyarakat / penduduk yang diwawancarai untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang survey yang akan menentukan frekuensi serta presentase tanggapan mereka. 

Misalnya 240 orang, 80% dari populasi sampel, mengatakan bahkan mereka percaya terhadap diri mereka sendiri masa depan mereka mulai setahun yang lalu sampai hari ini. Menurut ketentuan ukuran contoh statistik yang berlaku, jadi 80% dari penemuan bisa diproyeksikan ke semua populasi dari sampel tadi yang sudah dipilih. Pengambilan data ini biasanya disebut dengan survey kuantitatif / penelitian kuantitatif.

Ukuran sampel untuk penelitian survey oleh statistik dihitung menggunakan rumusan untuk mendapatkan hasil seberapa besar ukuran dari sampel yang dibutuhkan dari suatu populasi sehingga mencapai hasil dengan level akurasi yang bisa diterima. Biasanya, para peneliti memilih ukuran sampel yang bisa menghasilkan temuan minimal 95% level keyakinan ( yang artinya bahwa bila anda survey dan diulang sebanyak 100 X, 95 X dari seratus tadi anda akan memperoleh respon yang sama ) serta plus atau minus 5% poin margin dari kekeliruan. Banyak survey sampel yang dirancang untuk memperoleh margin yang lebih sedikit dari kesalahan. Beberapa survey dengan lewat pertanyaan tertulis serta tes, karakteristik yang sesuai untuk menentukan metode serta teknologi untuk mengumpulkan data dari berbagai macam sumber survey. Namun metode survey memiliki sifat teknis, sehingga topik lain tidak tercakup ke dalam cakupan ini.

Selasa, 13 Agustus 2013

Topik Penelitian

Darimanapun sumber inspirasi dalam menentukan topik diperoleh, keputusan serta penentuan akhir terdapat pada diri anda sendiri. Dengan demikian, sebelum topik ditentukan, anda harus terlebih dulu mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Manageable topic ( memiliki kesanggupan dan menguasai pokok masalah ) = ada sedikit saran yang sangat baik kita dalami yakni ‘ jangan mencoba melakukan hal yang ada di luar kemampuan diri sendiri. Oleh sebab itu, perhatikan hal-hal dibawah ini :
  • Apakah latar belakang dari pengetahuan, kemampuan, dan kecakapan diri sendiri, telah cukup untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dilaksanakan.
  • Apakah dana dan waktu sudah dipikirkan secara matang dan mencukupi ?
  • Apakah topik tersebut bisa mendapat pembimbing / konsultan dengan mudah ?
  • Apakah tidak ada halangan dari pihak lain, mengenai topik tersebut? 
Suatu penelitian tidak bisa berhasil dengan maksimal jika anda tidak memiliki bekal pengetahuan serta kecakapan tentang cara mencari dan mengolah informasi yang sudah terkumpul.

2. Obtanable data ( mendapatkan data ) = suatu topik yang baik belum bisa menjadi jaminan bahwa datanya yang tersedia sudah mencukupi dalam penelitiannya, sebab data sangat diperlukan, terutama untuk mengembangkan serta menguji hipotesis. Selanjutnya untuk menguji hipotesis juga tidak mengacu pada data semata, namun juga memerlukan referensi seperti buku, majalah, koran, buletin dan lain sebagainya yang sangat diperlukan sekali. Selain itu juga perlu untuk menguji kebenaran dari hipotesis, maka peneliti wajib pergi ke lapangan. Oleh karena itu, maka buku bacaan serta teknik pengumpulan informasi yang valid dan reliable, wajib dikuasai dengan baik, diluar faktor lain, seperti : faktor pribadi dan faktor lainnya, jadi faktor ini harus memperoleh perhatian khusus dari peneliti sendiri.

3. Significance of topic ( maksud, berarti ) = dalam hal ini ada beberapa yang perlu diperhatikan yakni :
  • Dapatkan pembahasan topic itu memberikan sumbangan yang berarti untuk perkembangan iptek yang telah ada ?
  • Mungkinkah penelitian itu merupakan pengecekan kembali dari penelitian yang pernah dilakukan peneliti ?
  • Apakah topik itu benar-benar perlu diteliti sebab memiliki manfaat yang praktis bagi warga masyarakat ?

Rabu, 07 Agustus 2013

Perumusan Masalah Penelitian

Perumusan masalah adalah salah satu dari tahapan yang ada di antara sejumlah tahapan penelitian yang mempunyai kedudukan penting di dalam aktivitas penelitian. Apabila tanpa perumusan masalah, maka suatu kegiatan penelitian akan sia-sia atau bahkan tidak bisa membuahkan hasil sama sekali.

Research question atau perumusan masalah ini juga disebut dengan research problem, hal ini bisa diartikan sebagai rumusan yang menanyakan kejadian, baik itu kedudukan sebagai fenomena mandiri ataupun kedudukan sebagai fenomena yang berkaitan dengan antar fenomena baik sebagai penyebabnya maupun akibatnya. Di dalam perumusan masalah sendiri diperlukan untuk memperhatikan bentuk-bentuk masalah. Sebenarnya teradapat tiga bentuk masalah di antaranya adalah sebagai berikut :

Masalah Deskriptif
Masalah ini berkenaan dengan keberadaan dari variabel mandiri. Sehingga dalam penelitian ini tidak akan membuat perbandingan variabel tersebut terhadap sampel yang lainnya serta mencari hubungan antar variabel. Penelitian seperrti ini kemudian dinamakan sebagai penelitian deskriptif. Sebagai contoh untuk rumusan masalah deskriptif yaitu :

1. Bagaimana sikap masyarakat mengenai perguruan tinggi berbadan hukum?

2. Seberapa efektifkah kebijakan mobil berpenumpang 3?

3. Seberapa tinggi apresiasi dan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah?

Masalah Komparatif
Masalah ini bersifat membandingkan keberadaan variabel yang berbeda.

Contoh rumusan masalah komparatif yaitu :

1. Apakah ada perbedaan kinerja antara pegawai swasta dan negeri? (satu variabel, dua sampel).

2. Apakah ada perbedaan kedisiplinan dan kemampuan kerja antara pegawai negeri dan swasta? (dua variabel, dua sampel)

3. Apakah ada perbedaan ketahanan berdiri dari pelayan toko asal desa, kota dan gunung? (satu variabel, dua tiga sampel).

Masalah Asosiatif
Masalah ini merupakan pertanyaan penelitian yang lebih bersifat hubungan di antara dua variabel ataupun lebih. Jadi hubungan tersebut dapat klausal, simetris ataupun timbal balik.

1. Hubungan klausal

Hubungan yang lebih bersifat sebab dan akibat. Konteks disini yaitu ada variabel independen dan juga variabel dependen, sementara variabel independen akan mempengaruhi variabel dependen. Misalnya :

- Apakah ada pengaruh dari sistem penggajian dengan prestasi kerja?

- Seberapa besarkah pengaruh tata ruangan terhadap kinerja karyawan?

- Apakah ada pengaruh pendidikan orang tua dengan prestasi belajar anak?

2. Hubungan simetris

Hubungan ini di antara dua variabel ataupun lebih yang secara kebetulan muncul bersama. Misalnya :

- Apakah ada hubungan antara jumlah payung terjual dengan jumlah kejahatan?

3. Hubungan timbal balik

Hubungan ini saling mempengaruhi. Misalnya :

- Hubungan di antara motivasi terhadap prestasi

- Hubungan di antara kecerdasan terhadap kekayaan

Selasa, 06 Agustus 2013

Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian yaitu untuk melakukan penyelidikan dari, untuk, alasan dan juga konsekuensinya terhadap suatu keadaan. Keadaan tersebut dapat juga dikontrol dengan melalui eksperimen atau percobaan berdasarkan observasi tanpa kontrol. Selain itu penelitian memegang peranan penting untuk memberikan fondasi terhadap keputusan serta tindakan dalam segala aspek. Apabila tidak dilakukannya penelitian serta semua kenyataan-kenyataan belum pernah diuji terlebih dahulu dengan melalui penelitian, maka dipastikan tidak ada negara yang berhasil dan maju di dalam pembangunannya tanpa melibatkan banyak dana dan daya dalam bidang penelitian.

Ada banyak penelitian yang telah menyimpulkan mengenai kontribusi dari suatu penelitian memiliki nilai yang lebih tinggi apabila dibanding dengan biaya yang sudah dikucurkan untuk keperluan tersebut. Sebenarnya untuk menilai keuntungan dari penelitian itu terdapat dua cara. Yang pertama dengan menggunakan teknik internal rate of return to Investment, sementara yang kedua menghitung nilai marginal dari keluaran per dolar modal yang telah ditanamkan dalam penelitian.

Manfaat dari penelitian
Pada dasarnya pengertian dari penelitian itu mengandung dua manfaat penelitian yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Suatu penelitian yang meragukan pada teori tertentu maka disebut dengan penelitian verifikatif. Jadi keraguan akan suatu teori muncul apabila teori tersebut tidak dapat menjelaskan fenomena-fenomena aktual yang tengah dihadapi. Untuk menguji teori tersebut maka dilakukan dengan melalui penelitian empiris dan hasilnya nanti dapat menolak atau bahkan mengukuhkan maupun merevisi teori tersebut.

2. Manfaat Praktis

Di sisi lain, dilakukannya penelitian itu bermanfaat juga untuk menyelesaikan permasalahan praktis. Kebanyakan lembaga di masyarakat baik itu pemerintah ataupun swasta sadar akan manfaat ini dengan menempatkan penelitian serta pengembangan sebagai bagian dari integral di dalam organisasi mereka. Sehingga dari kedua manfaat penelitian itu adalah syarat dilakukannya penelitian seperti yang dinyatakan di dalam rancangan penelitian.

Selain itu hasil dari suatu penelitian diharapkan bisa memberikan manfaat secara langsung ataupun tidak langsung dalam hal seperti :

· Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Di sini, hasil dari penelitian bisa memberikan kontribusi berharga terhadap perkembangan ilmu pendidikan, khususnya dalam penerapan model pembelajaran guna meningkatkan hasil dari proses pembelajaran serta hasil dari belajar di kelas.

· Untuk Sekolah
Sebagai masukan untuk sekolah guna memperbaiki praktek pembelajaran supaya menjadi lebih efektif dan juga efisien.

· Untuk Siswa
Meningkatkan hasil dari belajar serta solidaritas antar siswa untuk mengembangkan wawasan.

· Untuk Guru
Sebagai sumber informasi serta sumber referensi dalam pengembangan penelitian tindakan kelas dan juga untuk menumbuh kembangkan budaya meneliti supaya terjadi inovasi dalam pembelajaran.

· Untuk Peneliti
Sebagai sarana pembelajaran untuk mengintegrasikan keterampilan dan pengetahuan.

Kamis, 01 Agustus 2013

Penelitian Dasar

Penelitian dasar atau juga bisa disebut dengan penelitian murni atau pokok ini merupakan suatu penelitian yang memang diperuntukkan bagi seorang pengembang suatu ilmu pengetahuan dan juga diarahkan kepada pengembangan teori yang ada maupun menemukan teori yang baru.

Seorang peneliti yang melakukan sebuah penelitian dasar mempunyai tujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa perlu memikirkan pemanfaatannya secara langsung dari hasil suatu penelitian tersebut. Karena penelitian dasar biasanya justru akan memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan dan juga pengujian teori yang hendak mendasari penelitian terapan. Jadi penelitian dasar akan lebih diarahkan untuk menjelaskan, mengetahui dan memprediksi fenomena sosial maupun alam.

Hasil dari penelitian dasar yang dilakukan barangkali belum bisa dimanfaatkan langsung, namun hal itu sangat berguna bagi kehidupan yang lebih baik lagi. Sementara tujuan dari dilakukannya penelitian dasar yaitu untuk menambah pengetahuan dengan menggunakan hukum ilmiah, prinsip dasar dan juga untuk meningkatkan pencarian serta metodologi ilmiah. Untuk tingkat generalisasi dari hasil penelitian dasar itu lebih bersifat umum dan abstrak serta bisa berlaku secara universal.

Suatu penelitian dasar memang tidak diarahkan untuk memecahkan atau menyelesaikan permasalahan praktis, melainkan prinsip yang bisa dihasilkannya bisa menjadi dasar pemecahan masalah praktis atau dengan kata lain hasil dari penelitian dasar bisa mempengaruhi kehidupan praktis. Misalnya penelitian dasar yang erat kaitannya dengan bidang pendidikan yaitu penelitian di dalam bidang psikologi yang di dalamnya berisi penelitian mengenai faktor-faktor yang bisa mempengaruhi perilaku dan sikap manusia. Dan hasil dari penelitian tersebut biasa digunakan untuk landasan dalam melakukan pengembangan sikap untuk bisa merubah perilaku dengan melalui proses pendidikan atau pembelajaran.

Penelitian dasar atau yang disebut basic research ini dilakukan untuk memperluas batasan dari ilmu pengetahuan. Jadi penelitian dasar ini bukanlah ditujukan langsung demi mendapatkan solusi bagi suatu permasalahan, akan tetapi penelitian dasar dilaksanakan untuk memverifikasi teori yang telah ada atau bisa juga mengetahui lebih jauh mengenai sebuah konsep. Sehingga pertama kali yang harus dilakukan di dalam penelitian dasar yaitu menguji konsep atau melakukan hipotesis awal dan selanjutnya membuat kajian yang lebih dalam serta kesimpulan mengenai fenomena yang telah diamati. Pada dasarnya penelitian dasar dibedakan berdasarkan pendekatan yang digunakan dalam pengembangan teori, diantanya adalah :
  • Penelitian deduktif
Penelitian ini bertujuan untuk menguji teori dalam keadaan tertentu.
  • Penelitian induktif
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan hipotesis atau teori dengan cara mengungkap fakta yang ada.