WATERFLO

infopaytren.com

Halaman

Rabu, 25 Desember 2013

Peran Guru


Peran guru di sekolah sangat penting menentukan keberhasilan para siswa. Dengan kualitas yang dimiliki sang guru dalam mengajar, tentunya akan semakin berkualitas pula sekolah yang dan murid yang diajarkan. Guru menjadi penentu berhasil atau tidaknya suatu tujuan pendidikan yang saat ini semakin ditingkatkan. Maka dari itu segala usaha yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu dalam pendidikan, sebaiknya dimulai dari menjadikan guru sebagai seorang yang berkualitas didalam pendidikan. 

Sebelum dijadikan seorang guru, harus dididik dengan pemahaman tentang apa saja yang dilakukan agar menjadi guru berkualitas, dan pemahaman itu antara lain mengetahui fungsinya sebagai seorang pengajar dan mengerti bagaimana memperlakukan siswa dengan baik dan menjadikannya lebih cerdas, bukan dalam hal kepintaran pelajaran tetapi juga dalam bertutur kata dan sikap yang baik. 

Peran guru tidaklah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena jika seseorang yang menjadi guru tidak mempunyai hati nuraninya untuk mengajar, akan berdampak pada kegiatan pembelajaran di kelas dan mengakibatkan beberapa siswa tidak ada niat untuk sekolah ataupun melakukan proses belajar.

Ada beberapa peran guru yang sangat penting untuk dipahami, bukan hanya sebagai pendidik saja melainkan juga sebagai pendorong kreativitas anak agar dapat mengembangkan kemampuannya, pembangkit pandangan untuk dapat melangkah maju kedepan, innovator dalam pembuat suatu hal yang baru, model dan teladan yang dicontoh dan ditiru oleh para siswanya, penasihat yang baik bagi siswa yang mempunyai problem di kelas ataupun di lingkungan sekitar, dan masih banyak lagi peran guru yang wajib dilakukan.
Guru yang mempunyai peran penting dalam mendidik harus mengetahui materi apa saja yang ingin diajarkannya, untuk itu sebelum menerangkan didepan kelas sebaiknya guru harus mempersiapkan beberapa materi pendukung untuk membuat siswa tidak jenuh ketika kegiatan belajar dilakukan. Seorang guru harus mengerti keadaan yang dialami oleh peserta dididiknya, seperti keterlambatan dalam menyelesaikan tugas, sering tidak hadir dalam kelas, dan kurang memahami materi yang diberikan. 
Pelatihan guru sebagai seorang pembimbing juga dibutuhkan sebelum menjabat sebagai guru, agar ketika siswanya sedang mengalami kesulitan tersebut dapat langsung ditangani dengan cara-cara seperti pendekatan pada sang anak dan orang tua, lingkungan sekitar dan mencari tahu dengan menjadi detektif dalam beberapa kegiatan harian sang murid.
Peran guru yang saat ini berperan multifungsi dalam kegiatan belajar menjadi suatu hal yang sangat penting untuk lebih meningkatkan lagi kualitas dari calon guru yang akan dijadikan sebagai guru berkualitas.

Jumat, 20 Desember 2013

Peringkat Pendidikan Negara Indonesia di Dunia

Indonesia memiliki sistem pendidikan terbesar keempat di dunia namun sayangnya  Indonesia menempati urutan terakhir  dalam laporan pendidikan yang dievaluasi  dari 50 negara lainnya. Sebenarnya sangat ironis bagi Bangsa Indonesia yang sudah memiliki kestabilan ekonomi  dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sekitar 5 sampai 6 persen, dan oleh Bank Dunia pun sudah ditetapkan sebagai Negara dengan pendapatan menengah, namun gagal dalam sistem pendidikan.

Sistem pendidikan di Negara Indonesia menjadi begitu buruk karena beberapa faktor:
  1. Hanya sepertiga mahasiswa yang berhasil menyelesaikan sekolah dasar secara lengkap ( Seharusnya 57 juta siswa bersekolah).
  2. Besarnya persentase ketidakhadiran guru dalam hal memberikan pengajaran, yaitu sekitar 20 persen.
  3. Banyaknya guru yang memilih bekerja sampingan di luar sekolah guna memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.
  4. Masih banyaknya praktek korupsi sehingga anggaran yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kemajuan sekolah lenyap di tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab
  5. Sistem pembelajaran yang masih berfokus pada hafalan.
  6. Kurangnya distribusi buku sebagai sumber utama pengetahuan.
  7. Tidak adanya teknologi yang memadai.
  8. Buruknya kualitas guru yang ada.
Lembaga anti korupsi yang ada di Indonesia mengklaim bahwa sangat sedikit sekolah yang bersih dari kasus korupsi. Rata- rata sekitar 40 persen dana yang seharusnya disalurkan akan hilang tanpa bekas.
Guna mengatasi buruknya sistem pendidikan yang ada di Indonesia, maka pemerintah pun berusaha mengambil langkah-langkah berikut guna meningkatkan citra pendidikan yang ada di Indonesia
  1. Pemerintah bekerja keras dalam upaya memberantas korupsi yang masih begitu lekat di setiap lapisan masyarakat Indonesia.
  2. Pemerintah berusaha meningkatkan wawasan dengan memanfaatkan teknologi internet dengan menyediakan komputer sehingga para guru pun bisa meningkatkan kualitas mereka dalam mengajar para siswa.
  3. Memberikan pembekalan pada para pemuda  mengenai  pengetahuan dan informasi lewat internet yang nantinya akan sangat berguna dalam memberikan peran guna melakukan perubahan di tahun-tahun mendatang.
  4. Kurikulum berbasis Sains, geografi dan Bahasa Inggris akan mulai diberikan pada sekolah menengah Pertama.
  5. Pengajaran akan lebih diutamakan ke cara berpikir kreatif serta mandiri, karena sampai saat ini pemerintah masih berpusat pada ajaran hafalan.

Selasa, 10 Desember 2013

Sejarah Pendidikan di Indonesia

Sejarah pendidikan di Indonesia diawali dari perjuangan yang sangat panjang, yang dipengaruhi oleh berbagai aspek baik itu aspek agama maupun aspek budaya, serta berbagai aspek politik yang ada sehingga karakter yang terbentuk dalam sistem pendidikan pun tidak lepas dari aspek-aspek tersebut.

Rancangan konstitusi yang dibuat pada tahun 1950 menyatakan bahwa tujuan yang utama dari pemerintah adalah memberikan semua warga Indonesia dengan setidaknya atau minimal enam tahun di sekolah dasar , namun pada kenyataannya pendidikan yang sudah dicanangkan tidak tercapai hingga dipenghujung tahun 1980-an.

Kegagalan yang utama terjadi pada kaum perempuan, karena pada saat itu kaum perempuan sedang menjalani masa transisi dimana pada tahun-tahun sebelumnya pendidikan pada kaum perempuan dipersulit bahkan dilarang.  Selain itu, faktor-faktor yang lain juga turut mengikuti seperti tingkat kelahiran yang tinggi, penurunan pada angka kematian bayi lahir, kurangnya sekolah yang didirikan serta terbatasnya guru yang berkompeten. Sekitar tahun  1973 Presiden Soeharto memberikan perintah agar minyak, sehingga di penghujung tahun 1980 terjadi perbaikan fasilitas sekolah dasar yang dilakukan pada sekitar 40.000 unit.

Selesai pendidikan pada taman kanak-kanak, pendidikan pun dilanjutkan pada sekolah dasar yang lamanya sekitar enam tahun. Hal ini diwajibkan oleh pemerintah sekitar tahun 1990. Pendidikan yang ada pun bisa dipilih, pendidikan sekolah swasta maupun sekolah negeri.  Indonesia sebagai Negara dengan penduduk muslim terbesar kedua di dunia, menyatakan warga yang pergi ke sekolah agama hanya sekitar 15 persen meski 85persen sudah tercatat sebagai warga umat Islam.

Sistem pada pendidikan nasional pada tahun 1990 juga memiliki tujuan agar para siswa yang di didik memiliki ideologi bernegara, mampu menjalankan suatu birokrasi serta memiliki prinsip dalam proses tercapainya kehidupan bernegara yang modern dan juga memiliki budi pekerti yang baik. Setelah proses pendidikan selama enam tahun selesai ditempuh, maka para siswa bisa melanjutkan ke tahap yang lebih tinggi yaitu SMP,  dan setelah SMP bisa melanjutkan ke pendidikan berbasis akademis atau dikenal SMK atau bisa juga ke SMA.  Selesai pendidikan SMA atau SMK, siswa bebas memilih untuk bekerja atau melanjutkan ke tingkat studi yang lebih tinggi seperti program sarjana ataupun pasca sarjana.

Rabu, 04 Desember 2013

Tugas Guru


Tugas guru sangat penting bagi pembelajaran di sekolah. Selain mengajar di kelas, ternyata ada tugas lain dari guru yang harus dilaksanakan dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sebelum guru diperbolehkan untuk mengajar di kelas, guru telah diberikan beberapa ketentuan tentang kerjanya sebagai guru. Hanya saja, terkadang guru yang hanya lulusan di bawah sarjana masih belum memahami tentang ketentuan tersebut, sehingga cara mengajarnya di kelas juga sangat dikatagorikan sangat minimum untuk ukuran guru yang saat ini paling dibutuhkan dengan cara pengajaran yang profesional. 
Didalam ketentuan pemerintah dengan pasal 52 telah dijelaskan bahwa ada beberapa kewajiban guru yang paling pokok yakni melaksanakan pembelajaran, kemudian melatih dan membimbing peserta didik, selanjutnya merencanakan pembelajaran, dan yang terakhir ialah melaksanakan tugas sebagaimana mestinya dan beberapa tambahan yang terdapat didalam tugas pokok, misalnya pramuka dan guru menjadi pembimbing atau guru piket.
Tugas guru dengan penjabaran seperti berikut :
  1. Guru sebagai perencana pembelajaran yang wajib membuat suatu rancangan pembelajaran sebelum memulai pelajaran. Dan itu biasanya dibuat sebelum memulai masuk aktivitas sekolah. Dimulai dari awal tahun kegiatan hingga berakhirnya pembelajaran. Didalam RPP terebut terdapat beberapa perincian tentang materi apa saja yang akan diberikan selama satu semester hingga semester berikutnya, selanjutnya ada sedikit penjelas tentang materi yang diajarkan. Guru wajib membuat RPP dengan bahasa dan modelnya sendiri, karena jika mengikuti RPP model tahun sebelumnya, pembelajaran tidak akan maju dan tidak bisa berkembang dengan metode-metode baru.
  2. Guru bertugas melaksanakan pembelajaran yang didalamnya terdapat kegiatan mulai dari interaksi tentang edukatif antara guru dengan peserta didik, dan kegiatan tatap muka yang terdiri mulai dari kegiatan didalam kelas seperti penyampaian materi, dapat melatih dan membimbing siswa yang bermasalah dengan pelajaran yang dirasa sulit, dan menilai hasil dari belajar yang telah dilakukan. Waktu yang dilakukan untuk bertatap muka atau belajar di kelas berbeda-beda tergantung dari kurikulum masing-masing sekolah.
  3. Guru harus bisa menilai hasil pembelajaran yang diperoleh dengan cara menganalisis belajar siswa, memperoleh hasil nilai dengan pemberian tugas-tugas, dan dapat menafsirkan data yang dilakukan secara sistematis. Cara ini bertujuan agar siswa dapat mengetahui hasil belajar yang telah dilakukan selama satu semester.
Tugas guru harus diimbangi dengan perannya sebagai guru yang mampu mendidik siswa agar dapat berkelakuan baik dan mengerti tentang ajaran Pancasila yang sangat bermanfaat bagi dirinya dan Negara.

Minggu, 01 Desember 2013

Masalah dan Kualitas pendidikan di Indonesia

Indonesia sebagai Negara dengan kepadatan penduduk terbesar ke-4 di dunia  dan memiliki lebih dari  17,000 pulau-pulau  yang terbentang dari sabang sampai merauke merupakan Negara kepulauan terbesar pertama di dunia. Dengan kondisi alam yang beraneka ragam dimana setiap tempat bisa menghasilkan beraneka rempah-rempah ditambah dengan hasil tambang seperti minyak bumi dan batubara hal ini cukup menjadikan Indonesia sebagai salah satu Negara yang kaya raya dari hasil alamnya.

Selain itu, oleh Bank Dunia Negara Indonesia sudah dikategorikan kedalam  skala ekonomi stabil yang mana rata- rata pertumbuhan ekonominya selalu mengalami kenaikan setiap tahun sekitar 5 – 6 persen. Namun sayangnya, dengan kondisi alamnya yang sedemikian sempurna, taraf kehidupan di Indonesia masih sangatlah jauh dari kemakmuran. Hal ini bisa dilihat dari masih banyaknya warga yang hidup dalam garis kemiskinan dan masih banyaknya warga yang belum pernah merasakan bangku pendidikan.

Dalam mengelola kekayaan tanah air, bangsa Indonesia masih bergantung kepada tenaga-tenaga ahli dari luar negeri. Hal ini sungguh ironis karena kurangnya kualitas pendidikan yang ada di Indonesia menyebabkan rakyat kehilangan kesempatan untuk mengabdikan dirinya kepada Negara. Kurangnya kualitas pendidikan yang ada di Indonesia  sebagian besar karena tidak siapnya seorang guru dalam memberikan pengajaran yang  maksimal, seperti guru sering absen mengajar,  kurangnya referensi materi yang ingin disampaikan, tidak tersedianya buku-buku penunjang, minimnya gaji serta banyaknya guru yang memilih bekerja sambilan sehingga tidak bisa fokus dalam kegiatan belajar mengajar.

Guna memerangi masalah yang nyata mengenai kualitas pendidikan di Indonesia, pemerintah perlu mengambil tindakan yang nyata, diantaranya :
  1. Salurkan dana pendidikan tepat pada sasaran, terutama pada para siswa yang tidak mampu karena mengalami kesulitan ekonomi.
  2. Berantas mafia korupsi dan hukum berat para pelakunya.
  3. Adakan Jaringan internet hingga pelosok desa, sehingga memudahkan setiap lapisan masyarakat dalam mencari informasi melalui internet.
  4. Jalankan perpustakaan gratis bagi masyarakat umum guna meningkatkan hobi membaca.
  5. Tingkatkan kualitas para pengajar dengan disiplin tinggi, sehingga mereka akan benar-benar mengerti tanggung jawab mereka sebagai seorang guru.
  6. Ubah cara belajar berbasis hafalan menjadi Cara berpikir Kreatif.