WATERFLO

infopaytren.com

Halaman

Senin, 29 Juli 2013

Pengertian Penelitian

Apa sih sebenarnya penelitian itu? lalu saja apa tahapan dari pelaksanaan penelitian? Mungkin pertanyaan itu kerap kali ditanyakan oleh mahasiswa ketika hendak menulis skripsi. Dan hal itulah yang akan kita bahas pada artikel kali ini.

Berbicara mengenai penelitian, pada dasarnya pengertian dari penelitian itu adalah penerapan suatu pendekatan ilmiah untuk mengkaji sebuah masalah. Ini merupakan salah satu dari cara manusia untuk mendapatkan pengetahuan, dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu. Adapun cara lainnya yang lebih tradisional yaitu dengan melalui pengalaman (menjadi tahu setelah mengalaminya), otoritas (dikasih tahu oleh seseorang), cara berpikir yang deduktif (berpikir yang bertolak belakang dari penyataan yang sifatnya umum ke khusus), serta cara berpikir yang induktif (berpikir dari pengamatan yang sifatnya khusus kemudian menarik kesimpulan bersifat umum).

Sementara untuk pendekatan ilmiah merupakan proses berpikir yang di dalamnya menggabungkan beberapa aspek penting atas proses berpikir deduktif dan induktif. Suatu pendekatan ilmiah sendiri bagian dari proses penyelidikan sistematis yang terdiri dari bagian yang saling interdependensi (bergantung). Pada dasarnya suatu pendekatan ilmiah terdiri dari lima langkah yaitu :
  • Perumusan masalah
  • Pengajuan hipotesis
  • Penggunaan cara berpikir yang deduktif
  • Penggunaan cara berpikir yang induktif
  • Pengambilan kesimpulan
Di dalam pelaksanaannya, khususnya pada bidang pendidikan. Sebuah penelitian memiliki beberapa tahapan yaitu :
  • Tahapan memilih masalah 
Suatu penelitian diawali dengan pertanyaan yang berkaitan dengan persoalan yang dirasa cukup penting untuk dijadikan sebuah masalah penelitian. Selain itu masalah tersebut juga harus bisa dijawab dengan melalui penyelidikan ilmiah dan masalah tersebut harus belum ada jawabannya.
  • Tahapan analisis
Setelah mendefinisikan masalah, tahapan selanjutnya yaitu tahapan analisis. Di sini diperlukan adanya kajian mendalam mengenai hasil suatu penelitian yang sebelumnya. Tahapan tersebut berguna untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang masalah penelitian tersebut supaya bisa memberikan latar belakang yang jelas.
  • Tahapan pemilihan strategi serta memilih instrumen
Pada masalah yang telah dipilih, ada yang membutuhkan eksperimen dan ada juga yang mungkin bisa diatasi dengan menggunakan strategi penelitian deskriptif.
  • Tahapan pengumpulan dan penafsiran data
Untuk hipotesis yang dicapai dengan menggunakan deduksi memang perlu diuji terlebih dahulu. Sehingga dalam tahapan ini diperlukan pengumpulan data dan setelah dikumpulkan maka data selanjutnya dianalisis. Dan yang terakhir peneliti melakukan penafsiran dari hasil penelitian.
  • Tahapan melaporkan hasil suatu penelitian 
Jadi hasil dari penelitian tersebut harus dilaporkan kepada kalangan akademis supaya hasilnya benar-benar bisa dipertanggungjawabkan supaya bisa memberikan kontribusi berarti dari hasil penelitian tersebut.

Minggu, 21 Juli 2013

Etika Profesi Guru

Profesi guru adalah profesi yang terhormat. Profesi merupakan sebuah jabatan yang membutuhkan kemampuan intelektual secara khusus, yang didapat melalui aktivitas belajar serta pelatihan yang mempunyai tujuan untuk menguasai keahlian atau ketrampilan dalam melayani orang lain, dimana mereka akan memperoleh gaji atau upah dalam jumlah tertentu. Seorang guru profesional mempunyai ruang yang khusus untuk berbagai tujuan, minat dan nilai profesional serta nilai kemanusiaan mereka.

Apabila membahas tentang etika profesi guru dengan semua dimensinya tidak bisa terlepas dengan dimensi organisasi dan kewenangannya. Seorang guru harus mempunyai kesadaran bahwa jabatan guru merupakan suatu profesi yang sangat terhormat, mempunyai perlindungan, mempunyai martabat, serta mulia. Untuk itu mereka harus menjunjung tinggi etika profesi mereka.

Guru mengabdikan diri serta berbakti untuk membuat cerdas bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. Seorang guru harus selalu tampil dengan profesional akan tugas utamanya untuk mendidik, mengajar, membimbing, dan mengevaluasi siswa dalam pendidikan formal. Guru juga mempunyai kehandalan tinggi sebagai sumber daya utama yang mewujudkan tujuan pendidikan.

Yang menyandang profesi guru adalah manusia yang pantas untuk ditiru dalam kehidupan bermasyarakat khususnya oleh murid. Karena itu pihak yang mempunyai kepentingan selayaknya tidak mengabaikan seorang guru. Di dalam menjalankan profesinya, seorang guru menyadari bahwa perlu adanya ketetapan etika profesi guru sebagai pedoman dalam bersikap serta berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai moral sebagai pendidik anak bangsa. Ketetapan etika guru yang tercermin dalam kehidupan yang disebut dengan etika profesi guru.

Ketika menjalankan tugasnya, seorang guru harus sepenuhnya sadar akan kode etik guru yang merupakan pedoman dalam bersikap serta berperilaku yang menunjukkan nilai-nilai moral serta etika jabatan sebagai guru. Sikap taat guru pada kode etik akan memicu mereka untuk berperilaku sesuai dengan norma yang diizinkan serta menghindari norma yang tidak diperbolehkan. Maka aktualisasi diri seorang guru dalam menjalankan proses pendidikan serta pembelajaran yang profesional, beretika dan bermartabat akan terwujud. Kode etik guru ini dibuat oleh asosiasi atau organisasi profesi guru.

Kewajiban Guru

Didalam menjalankan tugasnya guru terikat dengan kewajiban guru. Kewajiban ini dibuat agar guru bisa menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan aturan untuk mencapai tujuan dari proses belajar mengajar. Kewajiban ini telah diatur dalam undang-undang sekaligus juga hak-hak guru.

Kewajiban guru dalam menjalankan tugas sebagai guru profesional adalah merencanakan pembelajaran, menjalankan proses pembelajaran yang baik dan menilai serta mengevaluasi hasil dari pembelajaran tersebut. Pembelajaran dilaksanakan secara bermutu tentu berkenaan dengan pemilihan metode pengajaran yang berhubungan dengan ketersediaan media, dan kesiapan siswa baik kesiapan secara fisik atau psikis.

Kewajiban lain dari seorang guru adalah meningkatkan serta mengembangkan kualifikasi akademik secara terus menerus dan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi. Guru mempunyai kewajiban untuk obyektif serta tidak diskriminatif dalam pembelajaran. Pada dasarnya, guru wajib mengetahui sekaligus memahami perbedaan setiap murid untuk kepentingan pemberian bimbingan demi kesuksesan proses pembelajaran. Disinipun undang-undang sudah memberi jaminan bagi warga negaranya agar mendapat hak yang sama dalam proses pembelajaran.

Guru berkewajiban untuk menjunjung tinggi undang-undang, hukum, kode etik, nilai-nilai agama dan etika. Kewajiban yang lain adalah bahwa guru harus menjaga serta memupuk persatuan bangsa. Mewujudkan rasa solidaritas dan nasionalisme dalam era reformasi.

Rasa nasionalisme bisa dipupuk apabila adanya pembinaan. Penghalang rasa persatuan adalah karena adanya tekanan-tekanan sosial yang tidak tersalurkan yang mengakibatkan lahirnya sikap apatis serta rasa egois yang tinggi untuk mendapat pengakuan. Hal ini menyebabkan potensi keretakan antar suku, bahasa, ras, agama dan budaya sehingga memerlukan wadah profesi untuk pembinaan, demi memupuk rasa kebersamaan untuk membangun bangsa yang berprestasi.

Guru harus bersedia untuk berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugasnya di manapun apabila dibutuhkan demi mengabdi kepada bangsa. Untuk itulah pemerintah telah mengatur perlunya sebuah tunjangan khusus bagi guru yang ditugaskan di daerah yang terpencil. Hal ini memang tidak mudah, untuk mendorong seseorang mau ditempatkan untuk mengajar di daerah terpencil, kecuali sumber daya manusia dari daerah tersebut memadai serta mempunyai kompetensi yang sudah ditentukan. Hal ini yang menyebabkan adanya ketidakmerataan akan komposisi guru antara guru yang ada kota dengan yang ada daerah.

Sabtu, 20 Juli 2013

Guru Ideal

Berdasarkan Undang-Undang, guru merupakan tenaga pendidik profesional yang mempunyai tugas utama untuk mendidik, membimbing, mengajar, mengarahkan, menilai, melatih, serta mengevaluasi murid pada pendidikan jalur pendidikan formal. Sosok Guru ideal merupakan guru profesional. Guru profesional merupakan guru yang bisa melakukan tugasnya dengan baik.

Guru ideal yang diinginkan oleh siswa adalah guru yang bisa menjalin hubungan baik dengan muridnya. Guru yang bisa menjalin hubungan baik dengan muridnya akan mengerti bagaimana menghadapi murid-muridnya. Guru tersebut mengetahui metode apa yang tepat untuk mengajar muridnya. Berbagai metode pengajaran telah dijelaskan oleh para ahli dan guru tinggal mengaplikasikannya sesuai dengan kondisi murid.

Ciri-ciri guru ideal adalah mampu menjalin komunikasi dengan baik. Seorang guru harus bisa menjalin komunikasi yang baik, dengan kepada murid, wali murid, atau dengan masyarakat yang ada di sekitarnya. Seorang guru harus mengetahui perkembangan muridnya. Guru yang ideal harus selalu memantau perkembangan muridnya supaya bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa dengan baik sehingga proses pengajaran bisa berjalan dengan baik.

Guru ideal haruslah mengetahui seluruh kebutuhan peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan. Guru harus bisa bersahabat dengan murid serta sekaligus menjadi teman belajar murid. Supaya guru bisa mengetahui apa saja kesulitan yang sedang dialami oleh siswa dalam pembelajaran.

Guru yang ideal harus berwibawa dan bijaksana. Hal ini untuk mengantisipasi murid yang berlaku tidak sopan karena terlalu dekat dengan gurunya. Guru harus selalu senantiasa memberikan hal positif pada murid dan mampu bersikap tegas namun tetap bijaksana kepada semua muridnya.

Guru yang baik sebaiknya tidak pilih kasih terhadap muridnya. Setiap murid adalah unik. Mereka mempunyai karakter masing-masing sehingga butuh bagi guru untuk mengetahui karakter dari anak didiknya. Hal ini supaya bisa dapat membagi perhatiannya kepada seluruh siswa. Guru yang ideal merupakan guru yang kehadirannya selalu diharapkan oleh semua murid. Ciri lain dari guru yang ideal adalah sikap seorang guru harus diterapkan sejak dini yaitu ketika guru yang mengajar sekolah dasar, SMP dan SMA harus mempunyai sifat sebagai guru yang ideal.

Cara Menjadi Guru

Profesi sebagai guru adalah profesi yang sangat penting. Guru adalah pencetak generasi penerus manusia. Jika seorang guru mengajar secara tidak profesional maka beresiko untuk menciptakan generasi penerus yang rusak dan bisa menghancurkan peradaban dalam masyarakat. Guru yang profesional sangat mutlak dibutuhkan.

Cara menjadi guru yang profesional diawali dengan meluruskan niat. Niat adalah hal yang penting dalam setiap pekerjaan, entah itu pekerjaan ibadah, pekerjaan keseharian, ataupun profesi. Sebagai manusia kita harus meluruskan niat, termasuk dalam profesi sebagai seorang guru. Niatkan secara ikhlas, sukarela sehingga akan berusaha meningkatkan kualitas dari pengajaran.

Membetulkan motivasi yang baik adalah salah satu cara untuk menjadi seorang guru yang profesional. Motivasi yang baik adalah melakukan demi aktualisasi diri. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan terbaik yang kita tekuni adalah pekerjaan yang disukai. Jadi, sebelum memutuskan menjadi guru ada baiknya diketahui apakah Anda mencintai kegiatan mengajar serta mendidik. Apabila Anda suka mengajar, maka anda akan sukarela berusaha untuk mengajar secara baik.

Cara menjadi guru selanjutnya adalah dengan mempelajari materi ajar terus menerus. Sebagai guru tidak berarti akan berhenti belajar, apalagi mempelajari materi yang diajarkan. Seorang guru harus terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai materi diajarkan. Guru juga harus terus mengikuti perkembangan terbaru mengenai materi yang diajarkan.

Seorang guru harus mengamalkan materi ajar dalam kehidupan. Hal ini maksudnya apa yang diajarkan guru harus bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pengamalan ilmu dalam kehidupan akan melekat pada orang tersebut, penerapan hal ini juga bisa memperluas pemahaman serta rasa cinta diri atas ilmu yang diajarkan.

Mempelajari metode mengajar yang efektif juga merupakan cara menjadi guru profesional. Ahli pendidikan sudah mengemukakan berbagai metode mengenai pengajaran yang efektif. Guru yang profesional juga harus bisa mempelajari murid yang dididik. Pengenalan akan anak didik ini adalah secara umum ataupun secara personal. Dengan adanya pengenalan dengan murid maka guru akan semakin mudah dalam memilih metode dalam interaksi, penjelasan, menjawab, dan pada saat dia bersama muridnya.

Rabu, 17 Juli 2013

Komunikasi Guru

Proses belajar mengajar adalah kegiatan interaksi dan komunikasi guru dengan siswa. Disini ada dua unsur manusiawi, yang pertama adalah siswa sebagai pihak yang belajar dan yang kedua adalah guru sebagai pihak yang mengajar. Proses tersebut adalah mata rantai yang menghubungkan guru dan siswa sehingga terjalin komunikasi yang memiliki tujuan pembelajaran.

Mengajar dilakukan dengan tujuan untuk membantu murid belajar, untuk itulah guru perlu untuk memperhatikan kualitas mengajar. Kualitas mengajar yang baik ada pada kualitas respons yang diberikan pengajar kepada siswa dalam proses belajar mengajar. Guru diharapkan mempunyai ketrampilan untuk menciptakan iklim komunikatif dengan murid. Dengan memiliki keterampilan menciptakan iklim komunikatif maka siswa bisa berpartisipasi secara aktif untuk mengeluarkan pendapat, mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas. Jadi komunikasi guru dan siswa adalah kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka baik secara verbal atau non verbal, secara individual ataupun kelompok dan dibantu dengan media belajar.

Dalam komunikasi belajar mengajar, tatap muka seorang guru berperan sangat penting dalam kelas. Peran tersebut adalah untuk mengoptimalkan kegiatan belajar. Kemampuan esensial guru yang harus terwujud dalam hal ini ada tiga, yaitu kemampuan untuk merencanakan kegiatan, untuk melaksanakan kegiatan dan untuk mengadakan komunikasi. Kemampuan ini disebut dengan generic essensial. Kemampuan tersebut sama-sama penting, karena guru tidak hanya bisa merencanakan sesuai rencana, namun juga harus terampil menjalankan kegiatan belajar serta terampil untuk menciptakan iklim pembelajaran yang komunikatif.

Iklim komunikatif yang baik ada dalam hubungan personal antara guru dengan guru yang lain, antara guru dengan murid, dan hubungan antara murid dengan murid. Hubungan tersebut adalah keadaan yang memungkinkan proses belajar mengajar berlangsung dengan efektif. Kegiatan belajar mengajar yang efektif karena setiap orang di dalam kelas diberi kesempatan untuk ikut serta sesuai dengan kemampuan masing-masing. Hal ini akan menimbulkan situasi sosial dan emosional yang menyenangkan bagi tiap orang, baik bagi guru dan siswa didalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Komunikasi guru yang berjalan dengan baik akan memberi manfaat yang cukup baik bagi murid dan guru itu sendiri.

Kualifikasi Guru

Pendidikan adalah masalah yang berhubungan dengan hidup serta kehidupan. Untuk itulah proses pendidikan semakin berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia. Pada hakikatnya kedua proses tersebut menjadi satu dalam proses kehidupan manusia dimana keduanya tidak terpisahkan.

Proses pendidikan bisa berjalan dengan adanya sarana prasarana, adanya peserta didik, dan tersedianya tenaga kependidikan. Tenaga kependidikan adalah anggota di dalam masyarakat yang mengabdikan diri mereka dan diangkat untuk menunjang proses pendidikan. Yang masuk kedalam tenaga kependidikan ada tiga kelompok besar, yaitu kepala satuan pendidikan, pendidik, dan tenaga kependidikan yang lain.

Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kualifikasi didefinisikan sebagai keahlian yang dibutuhkan untuk melaksanakan sesuatu, atau menduduki suatu jabatan tertentu. Dalam definisi yang lain, kualifikasi berarti sebagai hal-hal yang menjadi syarat baik secara akademis serta teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu.

Adanya kualifikasi akan mendorong seseorang untuk mempunyai suatu keahlian atau kecakapan secara khusus. Kualifikasi di dalam dunia pendidikan dimengerti sebagai keahlian atau kecakapan khusus di bidang pendidikan. Keahlian ini adalah sebagai pengajar mata pelajaran, sebagai administrasi pendidikan dan lain sebagainya.

Kualifikasi guru terkadang bisa dilihat dari segi lulusannya. Kualifikasi untuk guru akan berbeda contohnya untuk guru SD, guru SMP atau guru SMA. Tentu berbeda sesuai dengan jenjang dan tingkatan. Demikian juga untuk guru yang mengajar di bangku kuliah maka akan dibutuhkan kualifikasi yang juga berbeda.

Selain kualifikasi guru, juga dibutuhkan kompetensi untuk didapat guru yang profesional. Kompetensi adalah seperangkat tindakan yang cerdas dan penuh tanggungjawab yang dimiliki oleh seseorang sebagai syarat agar dianggap mampu oleh masyarakat guna menjalankan tugas di bidang pekerjaan tertentu. Dari definisi tersebut maka kompetensi bisa digambarkan sebagai kemampuan untuk menjalankan satu tugas dan peran, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai pribadi untuk membangun pengetahuan serta keterampilan yang berdasarkan pada pengalaman serta pembelajaran yang dijalankan.

Kualifikasi untuk seorang guru bisa dilihat sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan kemampuan yang cakap. Kualifikasi guru berbeda sesuai pada setiap tingkat masing-masing.

Selasa, 16 Juli 2013

Kompetensi Sosial Guru

Keberhasilan proses belajar peserta didik sangat ditentukan oleh kompetensi sosial guru. Hal ini dikarenakan guru sebagai pemimpin pembelajaran, sebagai fasilitator dan sekaligus juga pusat inisiatif pembelajaran. Untuk itu guru harus selalu mengembangkan kemampuan dirinya. Soerang guru perlu mempunyai standar profesi dengan menguasai materi dan strategi pembelajaran. Selain itu, guru juga harus mampu mendorong siswanya untuk belajar dengan sungguh-sungguh.

Guru adalah faktor yang penting dan sangat dominan didalam pendidikan formal pada umumnya. Hal tersebut karena guru sering dijadikan tokoh teladan bagi peserta didik, bahkan guru menjadi tokoh identifikasi diri. Karena berbagai faktor itulah maka guru seharusnya memiliki perilaku kompetensi yang memadai untuk mengembangkan siswa secara utuh, sesuai dengan tujuan pendidikan.

Kompetensi adalah suatu kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu competency yang mempunyai arti kecakapan atau kemampuan dan wewenang. Jika seseorang menguasai kecakapan bekerja pada bidang tertentu maka dia dinyatakan kompeten. Kompetensi sosial guru adalah kemampuan seorang guru untuk memahami bahwa dirinya adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat serta punya kemampuan untuk mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Atau lebih dalam lagi kemampuan sosial ini meliputi kemampuan dalam menyesuaikan diri terhadap tuntutan kerja dan lingkungan pada waktu bertugas sebagai guru.

Sesuai yang diatur dalam undang-undang dimana salah satu kewajiban dari guru adalah memberi teladan serta menjaga nama baik profesi, lembaga dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang dia terima. Dalam kegiatan belajar ini kompetensi guru berkaitan erat dengan kemampuan dalam bekomunikasi dengan masyarakat, baik masyarakat di sekitar sekolah maupun masyarakat di tempat guru tinggal. Peranan dan cara guru berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat diharapkan mempunyai karakteristik tersendiri yang sedikit berbeda dengan mereka yang bukan guru. Guru mengemban misi kemanusiaan.

Guru harus bisa berkomunikasi dengan baik. Baik komunikasi secara lisan atau tulisan, dan isyarat dengan memakai teknologi komunikasi dan informasi. Guru harus bisa bergaul secara efektif baik dengan siswa maupun dengan sesama pendidik, wali atau orang tua murid dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitarnya. Bisa diartikan bahwa kompetensi sosial guru mempunyai arti sebagai kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan untuk bersosialisasi dengan orang lain di dalam kehidupan bermasyarakat.

Kepemimpinan Guru

Jika membicarakan tentang kepemimpinan pendidikan maka akan langsung tertuju pada kepala sekolah dan bukan pada kepemimpinan guru. Persepsi ini bisa dimaklumi karena hampir sebagian besar literatur membahas mengenai kepemimpinan pendidikan lebih cenderung terhadap kepemimpinan seorang kepala sekolah. Masih relatif terbatas penelitian dan literatur yang membahas dengan spesifik mengenai kepemimpinan seorang guru.

Kepemimpinan guru pada dasarnya adalah suatu proses untuk mempengaruhi orang lain dimana didalamnya mengkaji tentang serentetan tindakan atau perilaku tertentu pada invididu yang dipengaruhinya. Kepemimpinan seorang guru memiliki arti yang luas, tidak hanya terbatas pada peran guru di dalam kelas saja, namun menjangkau juga peran guru dalam berinteraksi dengan rekan sejawat (guru) dan kepala sekolah. Ada tiga dimensi pengembangan yang difokuskan pada kepemimpinan guru, diantaranya pengembangan individu, tim, dan organisasi.

Pengembangan individu adalah dimensi utama yang memiliki kaitan dengan tugas dan peran guru dalam memanfaatkan waktu bersama dengan anak didik di dalam kelas. Dalam kondisi ini, guru dituntut untuk menunjukkan keterampilan kepemimpinannya dalam membantu murid supaya bisa mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki, sejalan dengan tahapan perkembangan murid. Dengan memiliki keterampilan kepemimpinan, diharapkan bisa menghasilkan berbagai inovasi untuk proses belajar mengajar sehingga bisa menciptakan peningkatan kualitas prestasi belajar murid.

Pengembangan tim menunjuk pada usaha kolaboratif yang bertujuan membantu rekan sejawat untuk berusaha mengeksplorasi serta mencoba gagasan baru supaya dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Hal ini bisa dilakukan melalui kegiatan mentoring, pengamatan, coaching, diskusi, dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Pengembangan tim ini ini berkaitan dengan upaya pengembangan profesi guru.

Pengembangan organisasi menunjuk pada peran seorang guru dalam upaya untuk mendukung kebijakan dan program-program pendidikan yang ada di sekolah dan mendukung kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan reformasi pendidikan dalam usaha untuk mempertahankan keberlanjutan sekolah. Ketiga hal tersebut memberikan gambaran mengenai peran guru dalam memimpin muridnya, peran guru dalam memimpin rekan sejawatnya dan peran guru dalam memimpin komunitas pendidikan secara lebih luas. Di negara lain gagasan mengenai kepemimpinan guru terbagi menjadi tiga gelombang yaitu guru yang terkungkung pada hierarki organisasi formal, guru yang lepas dari hierarki organisasi konvensional dan mengintegrasikan pengajaran dengan kepemimpinan yang tidak formal.

Senin, 15 Juli 2013

10 Kemampuan Guru

Sebagai public figure, ada sepuluh kemampuan guru yang harus dikuasai. Guru merupakan agen perubahan dalam pola pikir generasi bangsa dan mengemban tugas untuk meluruskan pola pikir irasional menuju cara berpikir rasional. Jika dilihat di masyarakat, tidak bisa dipungkiri bahwa guru dianggap sebagai orang yang serba bisa khususnya di pedesaan. Penguasaan sepuluh kemampuan guru akan sangat menunjang pembentukan karakter guru sebagai tenaga profesional sekaligus sebagai individu di dalam masyarakat. Berikut ini adalah sepuluh kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh guru.

1. Punya kemampuan untuk mengembangkan kepribadian.

Disini guru dituntut untuk bertakwa kepada Tuhan, turut berperan dalam masyarakat sebagai warga yang berjiwa Pancasila serta mengembangkan sifat-sifat terpuji yang menjadi syarat bagi guru.

2. Menguasai semua landasan pendidikan.

Landasan pendidikan yang harus dikuasai adalah dengan mengenal tujuan pendidikan untuk pencapaian tujuan pendidikan nasional, mengenal sekolah di dalam masyarakat serta mengenal prinsip-prinsip psikologi yang bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran.

3. Mampu untuk menguasai bahan pengajaran.

Seorang guru diharapkan mempunyai kemampuan untuk menguasai bahan pengajaran kurikulum dan menguasai bahan pengayaan.

4. Mampu untuk menyusun program pengajaran.

Kemampuan ini adalah untuk menetapkan tujuan pengajaran, memilih dan menetapkan bahan pengajaran, memilih dan mengembangkan strategi pengajaran, memilih dan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia dan memilih serta mengembangkan media pengajaran yang sesuai.

5. Melaksanakan semua program pengajaran.

Dalam hal ini guru diharuskan menciptakan iklim belajar mengajar yang sehat, mengelola interaksi belajar mengajar dan mengatur ruang belajar.

6. Menilai hasil serta proses belajar mengajar yang sudak dilaksanakan.

Guru harus bisa menilai prestasi murid dan menilai proses belajar mengajar yang telah dijalankan.

7. Program bimbingan belajar.

Guru harus bisa membimbing murid yang mengalami kesulitan belajar, siswa yang berkelainan dan berbakat khusus serta bisa membimbing murid untuk menghargai pekerjaan di masyarakat.

8. Melaksanakan administrasi instansi.

Guru harus mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah sekaligus melaksanan kegiatan tersebut.

9. Berinteraksi dengan sejawat serta msyarakat.

Guru harus bisa berinteraksi dengan rekan sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional dan berinteraksi dengan masyarakat untuk memenuhi misi pendidikan.

10. Melakukan penelitian yang sederhana.

Kemampuan guru ini adalah untuk mengkaji konsep dasar penelitian ilmuwan dan melakukan penelitian sederhana.

Syarat yang Wajib Dimiliki Guru

Syarat guru di dalam Undang-Undang RI disebutkan ada lima syarat yang harus dimiliki guru. Syarat tersebut diantaranya memiliki kualifikasi akademik, mempunyai kompetensi, mempunyai sertifikat pendidik serta sehat jasmani dan rohani serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kelima syarat tersebut harus dimiliki seluruh guru yang ada di Indonesia.

Syarat yang pertama adalah memiliki kualifikasi akademik dimana guru harus memiliki tingkat pendidikan minimal yang wajib terpenuhi yang dibuktikan dengan ijazah dan atau sertifikat keahlian yang relevan dengan tugas dan fungsi guru. Ijazah atau sertifikat tersebut harus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kualifikasi akademik merupakan ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh pengajar sesuai dengan jenis pendidikan formal di tempat penugasan.

Syarat guru yang kedua adalah mempunyai kompetensi yaitu seperangkat pengetahuan dan keterampilan serta perilaku yang harus dimiliki dan dikuasai oleh pengajar dalam melaksanakan tugas. Syarat yang ketiga adalah mempunyai sertifikat pendidik yaitu sertifikat yang ditandatangani oleh perguruan tinggi selaku penyelenggara sertifikasi sebagai bukti formal diberikan kepada guru sebagai tenaga yang professional. Sertifikat tersebut bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada guru yang telah memenuhi standar profesi guru melalui proses sertifikasi.

Syarat yang keempat adalah sehat jasmani serta rohani yaitu kondisi kesehatan fisik serta mental yang memungkinkan seorang guru bisa menjalankan tugas dengan baik. Seorang pendidik merupakan petugas lapangan dalam hal pendidikan sehingga kesehatan jasmani adalah faktor yang akan menentukan lancar dan tidaknya proses pendidikan. Guru yang menderita penyakit menular tentu akan sangat membahayakan murid.

Yang dimaksud dengan sehat rohani adalah menyangkut masalah rohaniah manusiawi yang berhubungan dengan masalah moral yang baik, luhur dan tinggi. Seorang guru harus mempunyai moral yang baik dan menjadi teladan bagi anak didiknya. Sifat yang dimasukkan dalam moral atau budi yang luhur antara lain jujur, adil, bijaksana, pemaaf, tidak mementingkan diri sendiri dan menjauhi perbuatan tercela.

Syarat yang kelima adalah mempunyai kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Disini guru harus punya kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional sesuai dengan yang telah diatur dalam undang-undang. Dengan terpenuhinya syarat guru ini maka diharapkan proses belajar-mengajar bisa berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan pengajaran.

Minggu, 14 Juli 2013

Tunjangan Sertifikasi Guru

Sebuah berita yang membahagiakan bagi seluruh guru di Indonesia. Pasalnya mulai tahun 2013 ini uang tunjangan sertifikasi guru akan langsung disalurkan ke rekening guru yang bersangkutan, tidak lagi melalui pemerintah kota atau pemerintah kabupaten. Kebijakan ini dilakukan karena penyaluran dana melalui pemerintah kota atau pemerintah kabupaten sering kali dana tersebut terlambat diterima oleh guru.

Mohammad Nuh selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa pemerintah sangat serius untuk menyelesaikan persoalan tunjangan sertifikasi guru yang sering kali uangnya terlambat diterima. Sebanyak Rp 7,6 triliun tunjangan guru mulai tahun ini sepenuhnya disalurkan melalui pemerintah pusat. Tunjangan tersebut meliputi tunjangan fungsional non pns dan tunjangan profesi juga tunjangan khusus bagi para guru di daerah terpencil dan tertinggal serta tunjangan kualifikasi bagi guru yang melanjutkan sekolah ke Diploma IV atau jenjang sarjana.

Total anggaran tersebut akan dialokasikan untuk 629.044 orang guru. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yaitu sebanyak 610.685 orang guru. Sebagian anggaran dipakai untuk tunjangan fungsional guru non pns daerah atau guru swasta serta yang belum mendapatkan tunjangan profesi karena belum mendapat sertifikasi.

Mendikbud Mohammad Nuh juga menyebutkan bahwa pada tahun ini sebanyak 321 ribu guru akan mendapat tunjangan fungsional itu. Jumlah tersebut berkurang dari tahun lalu yaitu sebanyak 339.573 guru. Mendikbud menurutkan, penurunan jumlah penerima tunjangan ini karena sebagian guru swasta sudah mendapatkan tunjangan sertifikasi guru. Sejumlah total anggaran fungsi pendidikan sebesar Rp 337 triliun pada tahun 2013 ini, pemerintah akan mengalokasikan Rp 43 triliun untuk tunjangan guru. Jumlah besarnya tunjangan profesi guru adalah satu kali gaji pokok guru.

Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia, Sulistiyo berharap ikut menanggapi masalah ini. Sulistiyo berharap agar di tahun 2013 ini pembayaran tunjangan profesi guru akan lebih baik. Mengenai soal tunjangan profesi guru ini, Sulistiyo menuturkan bahwa masalah yang muncul antara lain mengenai banyaknya guru yang belum mendapat tunjangan profesi walau sudah lolos sertifikasi. Meskipun menerima namun dana itu sering terlambat hingga enam bulan. Tidak hanya terlambat, uang yang diterima guru juga tidak utuh karena dipotong dinas pendidikan daerah dengan berbagai alasan.

Pekerjaan Guru

Pekerjaan guru merupakan pekerjaan yang sangat dinamis. Guru bisa melakukan apa saja terhadap anak didiknya. Mulai membongkar, memoles, memperbaiki, mengasah, membimbing, mengasuh, mengarahkan dan lain-lain, ini adalah karakteristik dari kerja guru. Siswa adalah orang yang memiliki pikiran dan juga ego. Untuk itu seorang guru harus bisa melakukan pendekatan yang baik kepada semua muridnya.

Karena setiap orang mempunyai karakter yang berbeda satu dengan yang lainnya maka guru dituntut untuk selalu memperbaharui dirinya untuk memberikan yang terbaik bagi muridnya. Dari pagi hingga siang hari seorang guru berinteraksi dengan muridnya. Waktu yang dipakai tersebut sama dengan waktu belajar siswa pada saat di sekolah. Ruang kelas atau ruang belajar adalah tempat yang paling sering dipakai untuk berinteraksi. Meskipun diluar kelas juga tetap berinteraksi.

Tugas mengajar yang sedemikian besar terkadang membuat guru sering merasa kewalahan dan kelelahan. Keadaan ini sering membuat guru putus asa. Jadi tidak heran jika ada guru yang melakukan kekerasan kepada muridnya. Keadaan ini yang menuntut guru harus siap didepan kelas dan membuat waktu yang ada seakan memburu. Waktu yang dipakai untuk menyiapkan diri dalam mengajar akan lebih besar jika dibandingkan dengan waktu mengajar itu sendiri.

Selain secara kualitas di dalam pekerjaan guru, mereka juga dituntut untuk mempunyai kecakapan dalam mengajar. Untuk mereka yang bisa menjiwai profesi guru, maka tidak akan kesulitan dalam hal mengajar. Namun bagi mereka yang hanya bekerja sebatas mengajar, maka akan mengalami kesulitan.

Pekerjaan guru merupakan pekerjaan yang tidak melibatkan orang banyak. Ketika ada masalah di dalam kelas, seorang guru harus mampu mengambil tindakan dengan cepat dan tepat. Jika ada murid yang mengantuk maka guru harus bisa membuat siswa tersebut tidak mengantuk dan kembali bersemangat untuk belajar. Berbagai tindakan harus diambil dengan cepat dan tepat.

Seorang guru dituntut agar selalu dinamis. Hal ini berarti bahwa guru diharapkan bisa menyesuaikan dirinya dengan perkembangan anak didiknya. Perkembangan murid harus terus dipantau oleh guru. Hal ini berguna agar guru bisa menyesuaikan diri dengan siswanya.

Sabtu, 13 Juli 2013

Guru Profesional

Guru adalah tenaga pendidik yang mengabdi pada sistem negara. Guru merupakan tenaga yang menentukan nasib maju atau mundurnya suatu negara. Guru juga bertugas untuk mewariskan kebudayaan yang menentukan komponen kualitas sumber budaya manusia. Tidak cuma itu, guru juga sebagai agen penggerak supaya bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik. Guru adalah tenaga pertama yang akan mencetak anak bangsa agar tercipta sumber daya berkualitas.

Seorang guru akan selalu menjadi panutan anak didiknya. Murid akan menuruti apa yang telah diajarkan oleh gurunya. Sudah sepatutnya bahwa guru harus senantiasa memiliki kemampuan dan keahlian dalam mengatur dan membimbing atau mengarahkan anak didiknya. Guru yang memiliki kemampuan seperti itu yang dikatakan sebagai guru profesional.

Seorang guru profesional harus bisa mengelola dirinya sendiri dalam tugas sehari-hari. Profesionalisasi guru merupakan salah satu proses pergerakan dari ketidak tahuan menjadi tahu atau dari ketidak matangan menjadi matang dari yang diarahkan oleh orang lain menjadi mengarah ke diri sendiri. Untuk meningkatkan mutu pendidikan yang berbasis sekolah mempunyai isyarat adanya guru yang mempunyai pengetahuan yang luas serta kematangan dan mampu menggerakan dirinya sendiri untuk meningkakan mutu pendidikan.

Jika guru mampu mengelola dirinya sendiri maka diapun mampu mengelola orang lain demikian juga sebaliknya. Guru yang bisa mengelola dirinya sendiri maka dia akan mampu mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Seorang profesional adalah jika dia mempunyai kemampuan dan motivasi.

Seseorang akan bekerja profesional jika memiliki kemampuan kerja yang tinggi serta kesungguhan hati untuk mengerjakan dangan baik. Guru akan bekerja profesional jika dia memiliki kemampuaan tinggi atau motivasi tinggi. Pernyataan yang sangat tepat apabila seseorang dengan kemampuan yang tinggi namun tidak disertai dengan motivasi yang tinggi maka tidak akan ada hasilnya.

Walaupun banyak teori yang menjelaskan tentang arti dari guru profesional namun di dalam kaitan implementasi dengan peningkatan mutu pendidikan adalah yang berdasarkan pada teori-teori tersebut. Dapat disimpulkan bahwa guru yang profesional adalah guru yang mempunyai visi serta misi yang tepat dan inovatif.

Kinerja Guru

Pengertian tentang kinerja guru telah didefinisikan oleh beberapa ahli. Guru atau pengajar merupakan profesi profesional di mana mereka dituntut agar berupaya semaksimal mungkin dalam menjalankan profesinya. Guru sebagai seorang yang profesional maka bertugas sebagai pendidik sekaligus pengajar dan pelatih yang hendaknya bisa berimbas kepada muridnya. Untuk itu, pendidik hendaknya bisa terus meningkatkan kinerja guru yang menjadi modal bagi keberhasilan akan pendidikan.

Dalam bahasa Indonesia, kinerja disebut juga dengan prestasi kerja. Prestasi kerja atau kinerja mempunyai arti sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh sebuah pengetahuan serta sikap dan keterampilan, motivasi untuk menghasilkan suatu hal. Sedangkan prestasi kerja diartikan sebagai suatu pencapaian atas persyaratan pekerjaan tertentu yang tercermin dari output yang dihasilkan baik dari kuantitas atau mutunya. Pengertian tersebut lebih menyoroti akan kinerja berdasarkan hasil yang telah dicapai setelah melakukan suatu pekerjaan.

Prestasi kerja merupakan sesuatu yang dilakukan atau produk dan jasa yang dihasilkan oleh seseorang atau oleh kelompok. Maka bisa dikatakan bahwa prestasi kerja adalah sejumlah output dari outcomes yang dihasilkan oleh suatu kelompok atau organisasi tertentu baik yang berbentuk dengan materi atau yang berbentuk nonmateri. Kinerja bisa dilihat dari beberapa indiktor.

Ukuran dari kinerja guru secara umum yang meliputi mutu kerja, kuantitas kerja, pengetahuan tentang pekerjaan, pendapat atau pernyataan yang disampaikan, keputusan yang diambil, perencanaan kerja dan daerah organisasi kerja.

Masalah mengenai kinerja selalu memperoleh perhatian dalam manajemen karena sangat berkaitan dengan produktivitas suatu lembaga atau organisasi. Untuk itulah maka usaha untuk mengadakan penilaian kinerja adalah hal yang sangat penting. Kinerja mempunyai hubungan yang sangat erat dengan masalah produktivitas. Hal ini karena kinerja adalah indikator dalam menentukan bagaimana sebuah usaha mencapai tingkat produktivitas yang tinggi pada suatu organisasi. Produktivitas adalah perbandingan antara keluaran dengan masukan.

Untuk mendapatkan gambaran mengenai kinerja seseorang diperlukan pengkajian secara khusus mengenai kemampuan dan motivasi. Hal yang menjadi faktor utama yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan serta kemauan. Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang mampu namun tidak mau sehingga tidak menghasilkan kinerja.

Jumat, 12 Juli 2013

Belajar Sempoa

Menurut definisinya, sempoa adalah sebuah alat kuno yang dipakai untuk berhitung yang terbuat dari rangka kayu dengan sederetan poros yang berisi manik-manik yang bisa digeser-geserkan. Alat sempoa ini biasa digunakan untuk menghitung operasi aritmatika. Contoh operasi aritmatika adalah penjumlahan dan pengurangan, perkalian serta pembagian dan juga akar kuadrat.

Akhir-akhir ini ditengah masyarakat banyak berdiri kursus-kursus untuk menggunakan sempoa. Pada beberapa tahun yang lalu yaitu pada saat sebelum orang ramai membuat kursus sempoa dan belajar sempoa sebenarnya sudah banyak yang tertarik untuk belajar. Salah satu alasan belajar sempoa adalah karena kecepatan menghitung yang tidak begitu baik dan mereka mendengar kalau sempoa bisa mempercepat kemampuan menghitung. Kalau sudah mahir maka seseorang tidak perlu membawa sempoa kemana-mana, hanya cukup dibayangkan dalam pikiran saja.

Anda bisa membeli sempoa plastik serta buku belajar sempoa. Anda bisa menggunakan sempoa untuk melakukan operasi penambahan dan pengurangan tanpa perlu menggunakan sempoa secara fisik, cukup dibayangkan dipikiran saja. Akhir-akhir ini ada buku tentang pemenang nobel fisika yaitu Richard Feynman. Pada buku itu ada sebuah cerita menarik. Disalah satu cerita dalam buku itu, diceritakan pada suatu saat Feynman ditantang untuk balapan menghitung oleh orang dari Jepang yang menjadi penjual sempoa.

Awal mula penjumlahan, saat itu Feynman kalah hanya sedikit. Orang Jepang tersebut kemudian ingin menunjukkan kemampuannya dengan menantang hitungan perkalian. Dalam perkalian, Feynman juga kalah yang tidak begitu jauh. Lalu orang Jepang itu minta untuk adu pembagian dan kali-kalian yang panjang dan disini hasilnya seri. Orang Jepang itu semakin penasaran dan minta diadu akar pangkat tiga dan dia mau mengerjakan akar pangkat tiga dengan aritmatika.

Jika menggunakan sempoa, maka anda bisa dibilang tidak perlu berpikir lagi. Yang perlu anda lakukan adalah memindahkan biji biji sempoa dan tinggal membaca hasilnya sesuai dengan komposisi terakhir pada biji-biji sempoa tersebut. Sebenarnya kemampuan untuk menghitung dengan pendekatan ini sangatlah penting. Kemampuan itu bisa menjadi hilang jika anda terbiasa memakai sempoa.

Kamis, 11 Juli 2013

Jenis-Jenis Belajar

Belajar adalah proses untuk berubah. Tapi untuk mendapatkan perubahan itu ada bermacam-macam caranya. Pada setiap aktivitas belajar pasti mempunyai ciri sendiri-sendiri. Sampai saat ini belum ada kesepakatan atau keragaman dalam merumuskan hal tersebut. Misalnya De Block dengan Van Parreren yang berbeda dalam merumuskan sistematika jenis-jenis belajar. Begitu juga antara rumusan sistematika jenis-jenis belajar yang dikemukakan oleh Van Parreren serta Robert M Gagne.

Sudah dipahami bahwa belajar adalah berubah. Dengan berubah berarti belajar, jika tidak berubah maka tidak belajar. Karena itulah hakikat belajar adalah tentang perubahan. Namun tidak semua perubahan mempunyai arti belajar.

Supaya setelah melakukan kegiatan belajar diperoleh hasil yang efektif serta efesien maka dibutuhkan prinsip-prinsip belajar yang bisa mempermudah jalan untuk berhasil. Calon guru seharusnya sudah bisa menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar tersebut. Prinsip belajar yang bisa terlaksana dalam situasi serta kondisi yang berbeda, dan oleh setiap murid.

Berikut ini adalah prinsip-prinsip belajar itu sendiri. Di dalam belajar setiap murid harus diusahakan untuk berpartisipasi secara aktif. Guru harus bisa meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional. Proses belajar mempunyai sifat keseluruhan dan materi tersebut harus mempunyai struktur serta penyajian yang sederhana agar siswa mudah menangkap pengertiannya.

Belajar harus bisa menimbulkan reinforcement serta motivasi yang kuat pada murid untuk mencapai tujuan instruksional. Proses belajar adalah proses yang terus menerus, jadi harus dilalui tahap demi tahap sesuai perkembangannya. Belajar merupakan proses organisasi dan adaptasi serta eksplorasi, dan discovery. Dalam belajar harus bisa mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.

Dalam belajar membutuhkan sarana yang cukup sehingga siswa bisa belajar dengan tenang Belajar juga memerlukan lingkungan yang menantang di mana murid bisa mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar secara efektif. Dalam belajar memerlukan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Belajar merupakan proses kontiguitas yaitu sebuah hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain sehingga memperoleh pengertian sesuai dengan harapan.

Rabu, 10 Juli 2013

Game Belajar Membaca

Apakah Anda masih ingat dengan mainan yang terbuat dari plastik yang bentuknya abjad huruf-huruf alpabet, mainan tersebut sering dijual di toko mainan. Mainan seperti abjad alpabet semacam itu, dahulu pernah sangat digemari oleh para orang tua untuk mengajarkan anak-anak mengenal huruf serta kata. Dengan tampilan warna-warni bisa membuat anak-anak suka dan senang bermain, dengan mainan ini anak-anak jadi mudah belajar dalam membaca dan mengenal huruf.

Sekarang ini, jika anda adalah salah satu orang tua yang mempunyai gadget yang memakai sistem operasi Android maka permasalahan tersebut bisa atasi dengan mudah. Kebutuhan anak-anak jaman sekarang pun akan bisa diselesaikan dengan Smartphone Android yang dimilik karena di Google Play banyak sekali aplikasi edukasi untuk mengajari anak-anak mengenal huruf serta kata. Salah satu game belajar membaca yang bisa dicoba dan direkomendasikan untuk anak-anak adalah game Alphabet Car. Game belajar membaca ini ditampilkan dengan gaya game yang pastinya disukai oleh anak-anak.

Game belajar membaca Alphabet Car merupakan aplikasi edukasi yang dibuat secara khusus untuk digunakan oleh anak-anak. Dengan adanya aplikasi ini maka anak-anak akan dituntut untuk belajar mengenal huruf dan kata perlangkah dengan menjalankan mobil dan menyetirnya. Menggunakan mobil mainan dalam game sehingga aplikasi edukasi ini bersifat semi game. Pola permainannya adalah menyetir bis sekolah serta mengarahkannya ke huruf-huruf yang berada di jalan.

Adanya tampilan kartun pasti akan membuat anak-anak senang untuk memainkan permainan ini. Suara latar dan sound FXnya juga sangat mendukung untuk belajar dan memberikan sugesti semangat ke anak-anak yang memainkannya. Navigasimya juga sangat mudah, anak-anak tinggal menggoyang dan memiringkan device android kekanan atau kekiri dan mengarahkan bis ke huruf yang dituju seperti kemudi pada mobil.

Apabila anak-anak kesulitan dalam mengendalikan bis karena terlalu cepat maka bisa mengatur kecepatan lajunya dengan mengarahkan sebuah panel akselerasi yang berada di bagian pojok kanan bawah dengan menggesernya ke bawah dan jika anak anda pengen ngebut maka tinggal di geser ke atas. Sedikit banyak menu yang ditampilkan pada aplikasi ini yang membuat anak-anak bisa dengan mudah memakainya.

Dunia Belajar Murid

Tak semua orang bisa memproses informasi dengan cara yang sama. Untuk itulah diperlukan bagaimana cara mengetahui gaya bekerja otak yang diterjemahkan ke dalam gaya belajar yang berbeda-beda. Guru bisa mengetahui potensi dan gaya belajar murid secara detil dengan melakukan tes potensi serta bakat siswa. Mengenal perbedaan gaya yang mendasar akan membuat guru lebih mudah menemukan referensi gaya belajar yang paling efektif bagi murid. Ada beberapa model gaya belajar dalam dunia belajar murid.

Yang pertama adalah tipe visual. Ini adalah kecenderungan gaya belajar dengan menggunakan indera penglihatan. Menggunakan model gaya belajar ini maka informasi data visual terbagi menjadi data berupa teks serta berupa gambar. Ciri murid dengan tipe visual lebih mudah ingat dengan melihat dan lebih suka membaca, ketika mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya akan melihat orang lain melakukan terlebih dulu baru bertindak. Siswa seperti ini bisa duduk tenang saat belajar di tengah situasi yang ramai tanpa merasa terganggu. Dalam dunia belajar murid yang mempunyai model belajar visual diperlukan stimulasi. Cara untuk menstimulasi adalah dengan menggunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi atau materi.

Yang kedua adalah tipe auditory. Tipe ini merupakan kecenderungan gaya belajar dengan memakai indera pendengaran. Model gaya belajar ini informasi terbagi menjadi data berupa bahasa serta nada. Ciri dari murid tipe Auditory adalah mudah ingat dari apa yang didengarnya serta didiskusikannya. Mereka senang dibacakan atau mendengarkan cerita dan lebih suka menuliskan kembali sesuatu. Ciri yang lain adalah senang membaca dengan suara keras, mereka bisa mengulangi apa yang didengarnya dan senang diskusi serta bicara atau menjelaskan panjang lebar. Biasanya murid dengan tipe ini menyenangi seni musik dan mudah mempelajari bahasa asing.

Yang ketiga adalah tipe kinestik, gaya belajar ini cenderung menggunakan indera tubuh. Dengan model gaya belajar ini, informasi terbagi menjadi data berupa gerakan serta sentuhan. Ciri dari murid bertipe kinestetik adalah suka menyentuh segala sesuatu yang ditemui, suka mengerjakan sesuatu yang memungkinkan agar tangannya aktif, banyak bergerak secara fisik dan memiliki koordinasi tubuh yang baik.

Pengertian Belajar Mengajar

Keberhasilan dan kegagalan seorang murid berasal dari pribadi murid tersebut. Usaha apapun harus dimulai dari sikap dan cara berpikir dalam menanggapi berbagai situasi yang akan ditemui dalam kehidupan. Tiap orang memiliki kelebihan serta kekurangan dan semua tinggal bagaimana bisa mengoptimalkan potensi kelebihan dan meminimalkan kekurangan yang dimiliki. Keseimbangan semua unsur di dalam diri adalah kunci sukses yang akan diraih.

Belajar merupakan proses perubahan perilaku karena pengalaman dan latihan. Arti lain dari belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang terjadi dalam interaksi aktif pada lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pengertian. Sedangkan pendapat yang lain menyatakan bahwa belajar adalah proses perbuatan yang dilakukan dengan cara sengaja yang kemudian menimbulkan perubahan yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan.

Pengertian belajar mengajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku yang keadaaannya tidak sama dari sebelum individu berada pada situasi belajar serta setelah melakukan tindakan yang serupa tersebut. Ada beberapa pengertian yang dipakai untuk menjelaskan pengertian belajar mengajar.

Pada definisi klasik menyatakan bahwa mengajar bisa diartikan sebagai penyampaian sejumlah ilmu karena pandangan yang seperti ini. Guru dianggap sebagai sumber pengetahuan dan siswa dianggap tidak mengerti apa-apa. Pengertian klasik ini sejalan dengan pandangan Brunner yang mempunyai pendapat bahwa mengajar adalah menyampaikan ide, masalah atau pengetahuan dalam bentuk sederhana sehingga bisa dipahami oleh murid.

Pengertian belajar mengajar dalam definisi modern menolak tentang pandangan klasik dan oleh sebab itu pandangan tersebut kini mulai diabaikan. Kini orang mulai beralih ke pandangan bahwa mengajar tidak sekedar menyampaikan ilmu, tapi berusaha membuat suatu situasi lingkungan yang memungkinkan murid untuk belajar. Sebuah konsep baru tentang mengajar menyatakan bahwa mengajar merupakan pembinaan bagi siswa bagaimana belajar dan bagaimana berfikir serta menyelidiki.

Dari hal tersebut dapat dipahami bahwa aktivitas yang sangat menonjol dalam pengajaran ada dalam diri murid. Tapi tidak berarti peran guru tersisihkan namun diubah. Guru dianggap sebagai sumber pengetahuan sehingga guru selalu aktif dan siswa selalu pasif didalam kegiatan belajar mengajar.

Metode Belajar Mengajar

Sebuah strategi dalam belajar mengajar adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan suatu materi pelajaran dalam suatu lingkungan pengajaran yang meliputi sifat, urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa dan lingkup. Strategi belajar mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan belajar tersebut, melainkan juga termasuk materi atau paket pengajarannya.

Perlu adanya kaitan antara strategi belajar mengajar dengan tujuan pengajaran itu sendiri, supaya diperoleh langkah-langkah kegiatan belajar-mengajar yang efektif serta efisien. Strategi belajar-mengajar adalah suatu rencana untuk mencapai tujuan. Strategi ini terdiri dari metode dan teknik yang akan menjamin siswa akan mencapai tujuan. Arti strategi lebih luas daripada metode atau teknik pengajaran.

Metode belajar mengajar merupakan cara yang di dalam fungsinya adalah alat untuk mencapai tujuan. Metode ini berlaku baik bagi guru maupun bagi siswa. Semakin baik metode belajar mengajar yang dipakai maka makin efektif pula pencapaian tujuan. Terkadang metode juga dibedakan dengan teknik belajar. Metode belajar mengajar mempunyai sifat prosedural sedangkan teknik lebih mempunyai sifat implementatif.

Bisa disimpulkan bahwa strategi terdiri dari metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan belajar. Lebih luas dari strategi adalah metode atau teknik pengajaran. Teknik pengajaran adalah bagian dari strategi pengajaran.

Para guru diharapkan bisa mengidentifikasi empat jenis diskusi sebagai metode dalam mengajar. Semua strategi yang dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran tersebut misalnya murid diminta untuk mengemukakan empat bentuk contoh diskusi yang pernah dilihatnya, murid diminta untuk membaca dua buah buku tentang jenis-jenis diskusi, murid diminta untuk mendemonstrasikan cara-cara berdiskusi sesuai dengan jenis yang telah dipelajari, dan kelompok yang lain mengamati sambil mencatat kekurangannya untuk didiskusikan sesudah demonstrasi itu berakhir, murid diharapkan mencatat hasil diskusi kelas.

Berdasarkan contoh tersebut bisa dilihat bahwa teknik pengajaran adalah kegiatan menggunakan metode demonstrasi serta diskusi. Dan seluruh kegiatan tersebut adalah strategi yang disusun guru untuk mencapai tujuan dalam pengajaran. Ketika mengatur strategi, seorang guru bisa memilih berbagai metode seperti ceramah atau tanya jawab, diskusi atau demonstrasi dan sebagainya.

Selasa, 09 Juli 2013

Teori Belajar Humanistik

Berdasarkan teori belajar humanistik tujuan belajar adalah untuk memanusiakan seorang manusia. Kegiatan belajar dianggap berhasil apabila si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya. Murid dalam proses belajar harus berusaha agar secara perlahan dia mampu mencapai aktualisasi diri dengan baik. Teori belajar humanistik ini beruaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelaku yang belajar, tidak dari sudut pandang pengamatan.

Tujuan utama pendidik adalah membantu murid untuk mengembangkan diri sendiri dengan cara membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia dan mambantu dalam mewujudkan semua potensi yang ada dalam diri. Selain teori belajar behavioristik dan teori belajar kognitif, sebuah teori belajar humanistik juga sangat penting untuk dimengerti.

Berdasarkan teori humanistik proses belajar harus dimulai serta ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia tersebut. Untuk itu, teori humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian ilmu filsafat, kepribadian dan psikoterapi dari pada bidang kajian-kajian psikologi dalam belajar. Teori ini sangat mementingkan obyek yang dipelajari dari pada proses belajar tersebut.

Teori humanistik ini lebih banyak membahas tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, dan mengenai proses belajar dalam bentuk yang terbaik. Atau bisa dikatakan bahwa teori ini lebih tertarik pada pengertian belajar dalam bentuknya yang paling sempurna dari pada pemahaman mengenai proses belajar seperti yang selama ini telah dikaji berdasarkan teori-teori belajar.

Di dalam pelaksanaannya, teori ini terlihat juga dalam pendekatan belajar yang dikemukakan oleh Ausubel. Dia berpandangan bahwa belajar bermakna atau yang juga tergolong dalam aliran kognitif yang mengatakan bahwa belajar adalah asimilasi penuh makna. Materi pelajaran diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki.

Motivasi dan pengalaman emosional sangat penting dalam proses belajar, karena tanpa motivasi dan keinginan dari pihak pelajar, tidak akan terjadi asimilasi pengetahuan baru ke dalam struktur konitif yang sudah ada. Teori ini berpendapat bahwa belajar apapun bisa dimanfaatkan jika tujuannya untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman dan realisasi diri orang yang belajar dengan cara optimal.

Kebiasaan Belajar

Kebiasaan belajar adalah salah satu faktor untuk menunjang tercapainya prestasi belajar murid. Untuk mencapai prestasi yang diharapkan, sebaiknya dalam kegiatan belajar, murid hendaknya mempunyai sikap dan cara belajar sistematis. Cara belajar yang baik merupakan suatu kecakapan yang dimiliki oleh setiap murid dengan jalan latihan dalam usaha belajarnya sehingga menjadi suatu kebiasaan yang melekat pada diri.

Cara belajar yang baik adalah dengan membaca menggunakan metode keseluruhan kepada bagian, membaca dengan metode keseluruhan kepada lawan bagian, membaca dengan metode campuran diantara keseluruhan dan bagian, membaca dengan metode resitasi, jangka waktu belajar, pembagian waktu belajar, membatasi kelupaan, menghafal, kecepaatan belajar dalam hubungannya dengan ingatan.

Jika memiliki kebiasaan belajar yang baik maka setiap usaha belajar akan memberikan hasil yang juga baik. Kebiasaan belajar yang baik haruslah ditanamkan dan dikembangkan ke setiap murid. Kebiasaan dalam belajar bukan sesuatu yang sudah ada, tapi sesuatu yang harus dibuat. Jika mempunyai kebiasaan belajar yang tidak sesuai atau kurang tepat maka akan mendapat hasil yang tidak optimal yang akan mepengaruhi prestasi belajar murid tersebut.

Kebiasaan dalam belajar yang tidak sesuai bisa mempersulit murid dalam memahami dan memperoleh ilmu pengetahuan sehingga memghambat kemajuan belajar siswa yang pada akhirnya akan gagal dalam prestasi. Di kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan yang kurang baik. Kebiasaan yang kurang baik tersebut adalah belajar pada akhir semester saja, waktu belajar tidak teratur, menyianyiakan kesempatan belajar, sekolah hanya untuk gengsi, datang terlambat, bergaya jantan seperti merokok dan lain sebagainya.

Kebiasaan seseorang dalam belajar secara teratur dimulai dari kebiasaan belajar mandiri di rumah dan kebiasaan belajar ketika di sekolah. Kebiasaan belajar secara mandiri di rumah merupakan hal yang sangat penting selain kebiasaan belajar di sekolah. Belajar di rumah diharapkan siswa bisa belajar secara teratur serta lebih fokus. Masalah dalam pengaturan waktu belajar menjadi persoalan bagi murid. Banyak yang mengeluh karena tidak bisa membagi waktu dengan baik. Penggunaan waktu yang teratur untuk belajar memberikan dampak yang bermakna kepada kualitas hasil belajar murid.

Minggu, 07 Juli 2013

Belajar Sambil Bermain

Belajar sambil bermain adalah metode belajar paling efektif. Melalui metode ini siswa jadi lebih kreatif dan aktif. Mereka jadi lebih senang mengikuti pelajaran serta tidak mudah bosan. Tidak hanya itu, siswa juga bisa memperoleh beberapa keterampilan tambahan di luar materi yang diajarkan. Ada lima alasan mengapa belajar sambil bermain menjadi penting diterapkan dalam kelas.

Pertama, seorang siswa bisa belajar melalui proses berjalannya permainan. Dengan permainan para siswa bisa belajar memahami konsep dan ide baru dalam belajar. Siswa juga bisa melihat materi yang diajarkan dari perspektif yang belum mereka ketahui sebelumnya, sehingga mereka akan mulai bereksperimen dengan kemungkinan-kemungkinan dan variabel-variabel baru.

Kedua, dengan permainan bisa menjadi perantara untuk mengikutsertakan murid dalam proses belajar-mengajar. Beberapa pelajaran memerlukan keaktifan siswa. Seperti pelajaran bahasa asing yang membutuhkan wawasan tentang cara pengucapan dan perbendaharaan kata yang cukup. Melalui permainan, guru dapat mengajak mereka untuk mengucapkan beberapa kata atau dalam bentuk kalimat, sehingga secara tidak langsung mereka telah berlatih mengucapkan kata-kata dan kalimat-kalimat tersebut.

Ketiga, melalui permainan murid bisa mempelajari beberapa keterampilan penting. Ada banyak sekali keterampilan yang bisa dipelajari oleh murid melalui permainan, seperti keterampilan berpikir kritis, team work, kreatifitas dan sportivitas. Contohnya dalam pelajaran bahasa ada beberapa keterampilan dasar yang penting, seperti keterampilan dalam menggunakan kata yang sangat banyak.

Keempat, sebuah permainan bisa menjadi salah satu faktor penguat memori. Pada saat bermain, tanpa disadari murid banyak berinteraksi dengan materi yang sedang diajarkan, hal ini bisa menjadi salah satu faktor yang membuat mereka mudah mengingat materi tersebut. Di dalam permainan, para murid banyak melewati momen yang sulit dilupakan. Dengan membuat variasi jenis permainan yang diberikan, stimulus yang diterima siswa akan bermacam.

Kelima, dengan permainan maka dapat menyerap perhatian siswa dan mengikutsertakan mereka kedalam proses belajar yang aktif. Siswa sangat menyukai permainan, hal ini bisa menjadi cara yang baik untuk memusatkan fokus sekaligus menyerap perhatian mereka. Setelah melewati masa liburan, murid biasanya terlihat sangat energik dan mudah bosan. Ketika masa seperti ini maka permainan yang memakan banyak energi bisa segera mengembalikan pikiran mereka kepada pelajaran, sehingga mereka bisa kembali siap untuk menerima pelajaran yang baru.

Pengertian Teori Belajar

Pengertian teori belajar merupakan suatu kegiatan seseorang untuk mengubah perilaku mereka. Seluruh kegiatan belajar selalu diikuti oleh perubahan yang meliputi kecakapan, keterampilan dan sikap, pengertian dan harga diri, watak, minat, penyesuaian diri dan lain sebagainya. Perubahan tersebut meliputi perubahan kognitif, perubahan psikomotor, dan perubahan afektif. 

Prinsip-prinsip belajar pada hakekatnya berkaitan dengan potensi yang bersifat manusiawi dan kelakuan. Belajar membutuhkan proses dan tahapan serta kematangan mereka yang belajar. Belajar lebih baik dan efektif jika didorong oleh motivasi, khususnya motivasi dari dalam diri karena akan berbeda dengan belajar karena terpaksa atau memiliki rasa takut.

Di dalam banyak hal belajar adalah proses mencoba dengan kemungkinan untuk keliru dan pembiasaan. Kemampuan belajar seseorang harus bisa diperhitungkan dalam menentukan isi pelajaran. Belajar bisa dilakukan melalui tiga cara yaitu diajar secara langsung, kontrol, penghayatan, kontak, pengalaman langsung dan dengan pengenalan atau peniruan.

Belajar melalui praktik secara langsung akan lebih efektif daripada melakukan hafalan. Pengalaman mempengaruhi kemampuan belajar seseorang. Bahan belajar yang bermakna lebih mudah dan menarik untuk dipelajari dibandingkan bahan yang kurang bermakna. Informasi mengenai kelakuan yang baik, pengetahuan, kesalahan serta keberhasilan belajar akan banyak membantu kelancaran dan semangat belajar siswa. Belajar sedapat mungkin diubah ke dalam bentuk aneka ragam tugas sehingga murid yang belajar bisa melakukan dialog dengan dirinya sendiri.

Ada tiga golongan besar teori belajar yaitu teori belajar menurut ilmu jiwa daya, teori belajar ilmu jiwa gestalt dan teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi. Pengertian teori belajar menurut ilmu jiwa daya adalah bermacam-macam daya yang ada pada manusia bisa dilatih untuk memenuhi fungsinya. Sebagai contoh adalah melatih daya ingat dengan menghafal istilah asing atau angka.

Sedangkan pengertian teori belajar menurut ilmu jiwa Gestalt adalah belajar secara keseluruhan lebih penting dan pada belajar bagian atau unsur. Berdasarkan aliran ini belajar dimulai pada saat diperoleh insight dengan melihat hubungan tertentu berbagai unsur dalam situasi tertentu. Insight ini tergantung pada pengalaman, kesanggupan, kompleksitas suatu situasi, latihan dan kesalahan.

Keterampilan Belajar

Belajar adalah salah satu faktor yang berperan penting untuk membentuk pribadi serta perilaku seseorang. Proses belajar memiliki unsur yang penting yang bisa berpengaruh pada hasil belajar. Pada suatu proses belajar pasti ada hambatan dan gangguan atau masalah yang dihadapi oleh murid. Masalah tersebut bisa diperkecil dengan berbagai cara atau metode, salah satunya dengan cara menguasai keterampilan belajar.

Keterampilan belajar ditujukan untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam hal belajar, untuk lebih memahami konsep belajar untuk belajar dan untuk menekankan implikasi praktis dari konsep tersebut pada aplikasi nyata dalam kegiatan sehari-hari. Definisi mengenai keterampilan belajar sering berdasarkan pada daftar keterampilan yang spesifik seperti melakukan organisasi, memproses dan memakai informasi yang didapat dari aktivitas membaca.

Mungkin definisi paling baik yang dipakai untuk menjelaskan keterampilan belajar yaitu suatu keterampilan yang bisa mengembangkan kemandirian seorang murid dalam belajar. Menurut seorang ahli bahwa keterampilan adalah kegiatan-kegiatan yang mempunyai sifat neuromuscular, yaitu menuntut kesadaaran tinggi. Jika dibandingkan dengan kebiasaan, keterampilan adalah kegiatan yang lebih memerlukan perhatian dan kemampuan intelektualitas, selalu berubah dan disadari oleh seseorang.

Secara khusus, keterampilan dalam belajar adalah suatu cara yang dipakai untuk mendapat, mempertahankan, dan mengungkapkan pengetahuan serta merupakan cara untuk menyelesaikan masalah. Untuk memperoleh keterampilan dalam belajar, murid akan menyadari bagaimana cara belajar yang paling baik sehingga menjadi lebih bertanggungjawab akan kegiatan belajarnya.

Tujuan penerapan keterampilan dalam belajar adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, menumbuhkan minat dan motivasi belajar, membentuk peserta didik yang mandiri dalam belajar, karakteristik siswa yang mempunyai keterampilan belajar.

Beberapa karakteristik siswa yang memiliki keterampilan belajar, antara lain mempunyai rasa percaya diri, tidak menyandarkan diri sendiri pada orang lain, punya kemampuan untuk merekonstruksi belajar yang sesuai dengan dirinya atau mengorganisasi belajar, mampu berinisiatif sendiri

- Bertanggung jawab (responsibility)

- Mampu berpikir logis dalam mengarahkan tujuan belajar

- Mempunyai kemampuan fleksibilitas dan adaptabilitas yang tinggi terhadap lingkungan

- Selalu mempunyai gagasan baru (kreatif)

Sabtu, 06 Juli 2013

Pengertian Prestasi Belajar

Pengertian Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu kata prestasi dan belajar. Diantara kata prestasi dan kata belajar memiliki arti yang tidak sama. Untuk itu ada baiknya pembahasan ini difokuskan dulu pada tiap permasalahan lebih dulu, agar memperoleh pemahaman lebih jauh tentang makna kata prestasi serta belajar. Keadaan ini guna mempermudah pemahaman lebih mendalam mengenai pengertian prestasi belajar.

Prestasi merupakan sebuah hasil dari suatu kegiatan yang dilakukan baik dengan cara sendiri maupun dengan cara kelompok. Ada juga yang berpendapat bahwa prestasi merupakan apa yang telah dapat dihasilkan, hasil suatu pekerjaan, hasil yang membahagiakan hati yang didapat dengan cara keuletan dalam berusaha.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka terlihat adanya perbedaan pada kata-kata tertentu, tapi pada intinya sama yaitu sebuah hasil yang didapat atas suatu aktivitas. Maka dapat dipahami bahwa prestasi merupakan sebuah hasil dari kegiatan yang sudah dilakukan, diciptakan, yang membahagiakan hati, yang didapat dengan cara keuletan kerja, yang dilakukan secara individual atau secara kelompok dalam suatu bidang kegiatan tertentu.

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilaksanakan oleh seseorang guna mendapat suatu perubahan tingkah laku yang baru dengan cara keseluruhan, sebagai akibat pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Pengertian belajar secara sederhana seperti yang sudah dikemukakan, bisa diambil suatu pengertian mengenai hakekat dari aktivitas belajar yaitu suatu perubahan yang terjadi dalam diri seseorang.

Menurut ahli yang lain mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan suatu hasil yang telah diperoleh atau didapat seorang anak yang dituangkan dalam bentuk nilai dari mata pelajaran yang dipelajari. Prestasi belajar adalah hasil yang menyebabkan perubahan dalam diri seseorang sebagai akibat dari aktivitas belajar.

Dari penelusuran uraian tersebut, maka bisa dipahami bahwa pengertian prestasi belajar merupakan hasil atau taraf kemampuan yang sudah dicapai seorang murid sesudah mengikuti proses belajar mengajar pada masa tertentu baik berupa perubahan pada tingkah laku, keterampilan serta pengetahuan dan lalu akan diukur serta dinilai yang kemudian dituangkan dalam pernyataan nilai atau angka.

Kreativitas Belajar

Kreativitas belajar berasal dari dua kata yaitu kreativitas dan belajar. Jika dilihat dari segi etimologi kreativitas berasal dari bahasa inggris “creativity” yang mempunyai arti daya cipta dan dalam kamus besar bahasa Indonesia kreativitas yaitu kemampuan untuk mencipta. Kreativitas juga diartikan kegiatan yang mendatangkan hasil dengan sifat baru, bermanfaat da bisa dimengerti.

Belajar adalah perubahan dari yang belum sempurna menjadi suatu kesempurnaan yang akhirnya menghasilkan pengalaman, pengetahuan atau ketrampilan. Jadi bisa disimpulkan bahwa kreativitas belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan dengan sengaja untuk membantu memecahkan suatu masalah dalam hal belajar.

Orang kreatif akan berhasil mencapai gagasan, ide, pemecahan masalah, hal baru, cara kerja. Untuk mencapainya, terkadang harus melewati beberapa tahap. Tahap pertama adalah tahap persiapan yang merupakan latar belakang perkara dan problematikanya. Tahap kedua adalah konsentrasi yaitu proses untuk memikirkan dan menyersap perkara yang dihadapi. Tahap ketiga adalah inkubasi yaitu mencari aktivitas untuk melepaskan diri dari pikiran tentang masalah yang di hadapi.

Tahap keempat adalah iluminasi yaitu mendapatkan ide gagasan, penyelesaian, cara kerja dan jawaban baru. Tahap yang kelima atau yang terakhir adalah verifikasi/ produksi. Tahap ini adalah tahap untuk menghadapi dan memecahkan masalah praktis yang berhubungan dengan perwujudan gagasan, ide, penyelesaian, pemecahan, cara kerj dan jawaban baru.

Penting untuk memupuk kreativitas dan dikembangkan pada diri seorang anak karena dengan berkreasi seseorang bisa mewujudkan dirinya menjadi lebih baik. Perwujudan diri ini merupakan salah satu kebutuhan pokok didalam hidup manusia. Sebuah kreativitas adalah kemampuan untuk melihat berbagai macam kemungkinan tentang penyelesaian akan suatu permasalahan. Suatu kreatifitas tidak hanya berguna namun juga memberikan kepuasan bagi seseorang.

Sebuah kreativitas memberi kemungkinkan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Karakteristik pemikiran yang kreatif berkaitan erat dengan lima ciri kemampuan dalam berfikir yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian, penguraian, perumusan dan kembali. Seseorang bisa disebut mempunyai pemikiran yang kreatif apabila mempunyai semua atau sebagian karakteristik tersebut.

Jumat, 05 Juli 2013

Hakekat Belajar

Pada esensinya, belajar dilakukan oleh semua makhluk hidup. Untuk manusia, belajar adalah proses untuk mencapai berbagai kemampuan, ketrampilan serta sikap. Mulai dari bayi hingga remaja, seseorang akan terus belajar. Ketika dewasa, diharapkan individu akan mahir dengan tugas-tugas kerja tertentu serta ketrampilan fungsional yang lain.

Hakekat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar dan terus menerus melalui bermacam-macam aktivitas dan pengalaman guna memperoleh pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang lebih baik. Perubahan tersebut bisa ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan dalam hal pemahaman, pengetahuan, perubahan sikap, tingkah laku dan daya penerimaan.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk mendapatkan suatu perubahan yang baru sebagai akibat pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Hubungan belajar dengan perubahan tingkah laku terhadap suatu situasi tertentu yang berulang-ulang dalam suatu situasi. Dari pengertian tersebut maka dapat diartikan bahwa hakekat belajar adalah perubahan dan meningkatnya kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus.

Belajar dengan mencoba coba adalah jenis belajar yang didapatkan dengan mencoba-coba. Belajar dengan cara ini biasanya terjadi karena belum ada teori yang mendahului apa yang akan dipelajari. Belajar pada fakta dan pengetahuan yang biasanya dipelajari dengan cara hafalan. Contoh dari jenis belajar informasi adalah belajar kata, definisi, istilah, persamaan, peraturan dan lain sebagainya.

Faktor-faktor belajar dari segi faktor psikologis yaitu kecerdasan dan bakat, motivasi, perhatian dan ingatan. Belajar adalah proses untuk membantu individu mencapai pengkembangan yang optimal dari kecerdasan yang dimiliki. Murid akan terdorong untuk belajar jika ada motivasi tertentu. Motivasi biasanya berkaitan dengan adanya kebutuhan.

Perhatian adalah modal dalam belajar, maka seorang guru harus mengerti hal ini untuk memaksimalkan perhatian murid dalam belajar. Perhatian bisa dibedakan menjadi perhatian disengaja, perhatian spontan, perhatian memusat. Faktor pembelajaran yang lain adalah ingatan yaitu penyampaian kesan-kesan tanpa disadari. Cara menjadikan daya ingat tahan lama adalah dengan cara mengulang-ulang.

Tips Belajar Menyenangkan

Tidak sedikit dari para pengajar yang bertanya tentang cara agar belajar lebih menyenangkan. Sebagai seorang guru atau pengajar, sangatlah penting mengetahui cara agar pembelajaran di kelas jadi menyenangkan. Agar didapat semua kondisi tersebut maka guru sebagai pendidik harus mempunyai keikhlasan yang tinggi untuk mengajar.

Jika ikhlas sudah ada di hati maka akan terlihat kebahagiaan seorang guru. Pada saat guru senang maka akan terlihat wajah yang ramah dan penuh dengan senyuman. Pembelajaran yang menyenangkan akan dimulai dari wajah yang penuh dengan senyuman.

Para guru sering kurang memperhatikan hal kecil ini. Mereka terlalu menganggap bahwa media pembelajaranlah yang membuat belajar menyenangkan bisa terwujud, dan bukan disebabkan oleh senyuman atau kebahagiaan pengajar. Ketika seorang pengajar memiliki perasaan bahagia atau senang dan penuh antusias maka semua murid akan memperhatikan serta mendengarkan apa yang disampaikan. Jam pelajaran yang berlangsung selama beberapa jam tidak akan terasa karena semua siswa memperhatikan dan mendengarkan presentasinya dengan penuh rasa antusias yang tinggi.

Guru yang bahagia, penuh motivasi dan senyuman akan membuat belajar lebih menyenangkan. Seorang guru haruslah profesional tidak hanya memahami ilmu yang diajarkan, namun juga memperhatikan cara menyampaikan pelajaran tersebut. Guru harus menguasai materi yang akan disampaikan kepada muridnya. Tanpa menguasai materi maka jangan berharap bahwa pembelajaran menjadi menyenangkan.

Seorang guru juga harus mempu memotivasi dan mengembangkan potensi guru dalam mengajar sehingga bisa menghasilkan peserta didik yang cerdas dan mampu memberikan kontribusi di bidangnya masing-masing. Guru sekarang ini diharapkan dapat mengintropeksi dirinya sendiri untuk memperbaiki caranya mengajar yang kurang menyenangkan. Metode pengajaran yang diubah oleh para guru ke arah yang lebih interaktif sangat dibutuhkan.

Guru dituntut untuk menyampaikan materinya dengan menarik baik memakai alat peraga atau media pembelajaran dan akan lebih baik jika bisa mengembangkan multimedia pembelajaran. Dengan memakai metode belajar menyenangkan akan mampu menumbuhkan minat dan kecintaan murid karena materi disampaikan dengan suasana yang menyenangkan. Guru yang senang maka murid juga ikut senang.

Kamis, 04 Juli 2013

Evaluasi Hasil Belajar

Apabila membahas mengenai evaluasi maka akan ditemukan beberapa pandangan mengenai evaluasi baik mengenai konsep, prinsip dan tujuan evaluasi. Dalam evaluasi juga terdapat beberapa aktivitas atau istilah yang berkaitan dengan evaluasi seperti percobaan dan pengukuran. Selain berisi tentang pengukuran dan percobaan, evaluasi juga berisi tentang pengambilan keputusan tentang nilai. Evaluasi mempunyai cakupan yang lebih luas dari sekedar pengukuran dan percobaan.

Seorang ahli berpendapat bahwa evaluasi terdiri dari penetapan nilai. Dimana penetapan nilai tersebut merupakan penentuan manfaat atau kebaikan relatif dari segala sesuatu yang dievaluasi. Dalam konteks proses belajar di dalam kelas, evaluasi hasil belajar adalah sebuah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar murid, mendiagnosa kesulitas dalam belajar, memberikan perbaikan proses belajar dan penentuan kenaikan kelas dari hasil penilaian.

Dengan adanya hal ini maka bisa didapat informasi yang akurat perihal penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan murid, pengajar dan proses belajar tersebut. Dari hasil informasi tersebut akan dibuat keputusan tentang pembelajaran, kesulitan murid dan upaya bimbingan yang dibutuhkan untuk memperbaiki hasil belajar tersebut.

Secara umum evaluasi hasil belajar menekankan pada didapatnya informasi mengenai perolehan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditentukan. Evaluasi hasil pembelajaran adalah proses sistematis untuk mendapatkan informasi mengenai keefektifan proses pembelajaran dalam membantu murid mencapai tujuan belajar yang maksimal. Evaluasi belajar menyatakan tentang baik atau buruknya hasil kegiatan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran menyatakan tentang baik atau buruknya proses dari kegiatan pembelajaran.

Prinsip dari pembelajaran adalah sahih dimana evaluasi didasarkan pada data yang memperlihatkan kemampuan yang diukur. Prinsip lainnya adalah objektif yang didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas tanpa dipengaruhi subjek yang mengevaluasi. Prinsip pembelajaran berikutnya adalah adil dimana tidak menguntungkan atau merugikan murid karena kebutuhan khusus atau karena adanya perbedaan latar belakang seperti suku, agama, status ekonomi dan jenis kelamin. Prinsip pembelajaran yang lain adalah terbuka dimana prosedur evaluasi, dasar pengambilan keputusan dan kriteria penilaian bisa diketahui oleh pihak-pihak yang memang punya kepentingan.

Rabu, 03 Juli 2013

Media Belajar

Suatu proses untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadi proses belajar dengan baik disebut dengan pembelajaran. Belajar adalah poses interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Untuk menciptakan model-model pembelajaran yang inovatif maka media belajar berbasis multimedia dengan memakai animasi sangat berperan untuk meningkatkan mutu seorang murid. Namun perkembangan media belajar dengan basis multimedia dengan memakai animasi untuk meningkatkan mutu generasi muda harus diimbangi dengan pendidikan dini generasi yang berkarakter.

Sudah banyak yang sadar bahwa pendidikan di Indonesia ini hanya mencetak pengangguran yang tidak bisa berkompetisi atau tidak bisa menciptakan lapangan kerja. Hal ini adalah sebuah hal yang mubadzir dilihat dari banyaknya dana yang dikeluarkan oleh pemerintah dan manyarakat. Untuk itu perkembangan ilmu pengetahuan apalagi perkembangan teknologi informasi perlu diimbangi dengan iman dan karakter generasi muda. Karakter yang baik adalah bisa mencerminkan kepribadian yang mantab dan tangguh akan kemajuan apapun yang berkaitan dengan pembelajaran.

Dalam rangka untuk mengembangkan pembelajaran, ketrampilan, pengetahuan, teknik, perilaku dan pengalaman maka perlu proses dan media belajar yang berkembang sesuai dengan perkembangan anak usia dini pada saat ini. Mempelajari perkembangan ilmu yang sedang berkembang pada saat ini apalagi yang berbasis multimedia dengan memakai animasi akan sangat berperan dalam belajar guna meningkatkan kecerdasan linguistik, kata-kata, logika dan matematika. Selain itu bisa meningkatkan kecerdasan sebab akibat, kecerdasan memahami sosial intrapersonal dan kecerdasan memahami diri sendiri.

Menggunakan media yang berbasis multimedia untuk belajar bisa menjadi pilihan. Diperlukan kemampuan bagi guru agar bisa memberikan pembelajaran yang baik bagi murid. Media animasi juga berfungsi sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan inovasi guru dalam pengajaran.

Para guru diharuskan bisa memiliki kemampuan membuat media animasi pendidikan karakter anak usia dini. Dengan menggunakan media animasi diharapkan guru bisa menyampaikan pelajaran dengan baik dan murid juga bisa menerima pelajaran dengan maksimal. Menggunakan media animasi akan membuat murid semakin bersemangat dan tidak cepat bosan dalam proses belajar.